Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat

Wednesday 6 Aug 2014, 9 : 38 pm
by
Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Natan Kambuno, mengungkapkan cara mengubah hambatan tersebut adalah melalui pemetaan dan memanfaatkan hasil-hasil kerja sama perdagangan internasional.
Ilustrasi

JAKARTA-Neraca perdagangan bulan Juni 2014 mengalami defisit USD 305,1 juta, terdiri dari surplus nonmigas sebesar USD 299,2 juta dan defisit perdagangan migas sebesar USD 604,3 juta.

Kondisi ini lebih baik dibanding tahun lalu dimana pada bulan Juni 2013 neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar USD 877,2 juta.

“Defisit neraca perdagangan nonmigas di bulan Juni 2014 terutama dipicu oleh kenaikan impor sebesar 6,4% akibat kenaikan impor barang konsumsi menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri, sementara ekspor hanya tumbuh sebesar 4% dari bulan sebelumnya,” kata Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (5/8).

Dia menjelaskan, negara mitra dagang yang menyumbang surplus nonmigas terbesar pada bulan Juni 2014 adalah India, Amerika Serikat, Filipina, Belanda, dan Uni Emirat Arab. Lima negara mitra dagang tersebut menyumbang sebesar USD 2 miliar.

“Perdagangan dengan India dan Amerika Serikat menyumbang surplus nonmigas terbesar,” ungkapnya.

Sementara perdagangan nonmigas dengan Korea Selatan, Australia, Jepang, Thailand, dan RRT menyebabkan defisit terbesar.

Secara total defisit neraca perdagangan nonmigas dengan lima negara tersebut mencapai USD 2,7 miliar. Secara kumulatif, total neraca perdagangan selama Semester I 2014 mengalami defisit USD 1,1 miliar, terdiri dari surplus nonmigas USD 5 miliar dan defisit migas USD 6,1 miliar.

Meskipun neraca mengalami defisit, namun kinerja ekspor Juni 2014 menunjukkan perkembangan positif dimana ekspornya meningkat sebesar 4% (MoM).

Peningkatan tersebut merupakan kontribusi dari meningkatnya ekspor migas sebesar 17,4% menjadi USD 2,8 miliar, serta ekspor nonmigas naik 1,4% menjadi USD 12,6 miliar.

Neraca perdagangan selama Semester I 2014 defisit USD 1,1 miliar, membaik dibanding Semester I dan Semester II 2013 yang defisit masing-masing USD 3,3 miliar dan USD 4,5 miliar.

Mengacu pada tahun 2013, neraca nonmigas semester II 2013 naik 3 kali lipat dibanding semester I, sehingga neraca perdagangan Semester II 2014 diperkirakan juga akan membaik dibanding Semester I 2014.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Saham TELE Berpotensi Didepak dari Papan Utama Bursa

JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa saham PT Tiphone

BTN Gandeng RNI, Kucurkan KPR Untuk Karyawan

JAKARTA-Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono berjabat