JAKARTA-Pemerintah kembali menaikkan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari Rp 193,8 triliun menjadi Rp 209,9 triliun. Total kenaikkan anggaran subsidi BBM diperkirakan Rp 16,1 triliun. Penyebab salah satunya subsidi elpiji. “Kenaikan anggaran subsidi BBM tersebut karena ada penambahan beban biaya subsidi BBM, elpiji dan bahan bakar nitrogen (BBN) sebesar Rp 16,1 triliun,” kata Menteri Keuangan Chatib Basri di Jakarta, Rabu (22/5).
Mantan Kepala BKPM ini menilai konsumsi masyarakat terhadap gas elpiji juga semakin meningkat, khususnya karena program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) yang kini sedang digalakkan oleh pemerintah. Juga disebabkan, pembengkakan subsidi BBM ini, kuota konsumsi BBM bersubsidi juga melonjak dari semula 46 juta KL menjadi 48 juta KL.
Seperti diketahui, anggaran subsidi BBM, elpiji dan BBN termasuk ke dalam alokasi belanja non Kementerian/Lembaga yang telah dinaikkan dari Rp 559,8 triliun menjadi Rp 605,9 triliun. Sehingga ikut berkontribusi dalam belanja pemerintah pusat yang juga mengalami peningkatan menjadi Rp 1.193 triliun di RAPBN-P 2013 dari sebelumnya sebesar Rp 1.154 triliun.
Proyeksi tersebut lebih rendah dengan perubahan biaya subsidi BBM dan elpiji pada situasi terburuk yang diperkirakan pemerintah akan melompat signifikan menjadi Rp 297,7 triliun. **can