Gajah Tunggal Targetkan Ekspor Ban Naik 36%

Friday 29 Aug 2014, 3 : 48 pm
Ilustrasi

JAKARTA-Penjualan ban produksi Gajah Tunggal Tbk (GJTL) pada semester I-2014 mencapai Rp2,48 triliun.

Data penjualan ke luar negeri  ini naik 31% dibanding periode yang sama 2013 yang sebesar Rp 1,89 triliun.

Ekspor ban menuju  Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikkan  50% dari total ekspor.

Selain AS, ekspor juga menuju  kawasan Timur Tengah dengan porsi 15%.

Ada juga yang menuju ke daratan Eropa dan Asia dengan porsi masing-masing 14%.

Dan 7% lainnya dari ekspor negara lainnya.

“Ekspor menyumbang 33% penjualan kami di semester I-2014,” kata Direktur Gajah Tunggal, Catharina Widjaja,  di Jakarta

Lebih jauh Catharina menambahkan  nilai  ekspor ditargetkan mencapai 35%-36% dari pendapatan dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Karena itu, guna mendongkrak  ekspor, pihaknya melebarkan pasar ke Amerika Latin.

“Kami sudah pasok ke Brazil, saat ini kami sedang penjajakan ke Meksiko,” ujarnya

Porsi ekspor ini lebih rendah jika dibandingkan porsi ekspor semester I-2013 lalu di angka 32,16%.

Adapun pendapatan Gajah Tunggal di semester I-2014 adalah Rp 6,56 triliun, naik 7% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013 senilai Rp 6,13 triliun

Untuk pasar domestik, penjualan Gajah Tunggal justru turun.

Pada paruh pertama tahun ini, penjualan domestik tercatat Rp 4,08 triliun turun 3,6% jika dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 4,23 triliun.

Kompetisi yang ketat dan lesunya permintaan ban dari tambang dan komoditas menjadi faktor pemicunya.

“Pangsa pasar kami di domestik sekitar 21%,” jelas Catharina.

Namun begitu, gajah Tunggal melihat secercah harapan dari penjualan mobil murah atau low cost green car (LCGC).

Perusahaan mengklaim, sampai pertengahan 2014, sekitar 50%-60% mobil LCGC telah menggunakan ban Gajah Tunggal.

Walaupun pendapatan semester I-2014 naik, tetapi perseroan membukukan penurunan laba menjadi Rp 228 miliar, atau turun 50,4% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai 460 miliar.

“Profit kami turun karena rupiah melemah. Sebab, bahan baku kami diimpor pakai dollar,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bank OCBC NISP Terbitkan MTN Rp 900 Miliar

JAKARTA-Bank OCBC NISP menerbitkan surat utang jangka menengah atau Medium

Perguruan Tinggi Harus Jadi Basis Pengembangan Technopreneur

MALUKU TENGGARA– Pembangunan ekonomi harus memfasilitasi percepatan transisi penemuan ilmiah