Garmen Penyumbang Devisa Ekspor Tertinggi

Tuesday 14 May 2013, 8 : 28 pm
by

JAKARTA-Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) merupakan salah satu komponen utama pembangunan industri nasional, dengan tiga peran pentingnya yaitu penyumbang devisa ekspor non migas, penyerapan tenaga kerja, dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.  Data Kementrian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan, tenaga kerja yang terserap oleh industri skala besar dan menengah pada tahun 2012 sebanyak 1,53 juta orang disektor TPT dan sekitar 520 ribu orang di sektor pakaian jadi (garmen). Selain itu, industri garmen juga turut menjadi salah satu penyumbang devisa ekspor tertinggi, dimana nilai ekspor dalam kurun waktu lima tahun terakhir selalu mencapai US$ 6 milyar. “Sementara itu, pada tahun 2012 nilai ekspor industri garmen mencapai  US$ 7,18 milyar atau 57,65% dari total ekspor TPT nasional,” ujar  Menteri Perindustrian dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Jenderal Kementerian Ansari Bukhari pada pembukaan Pameran Uniform And Workwear Fair VI 2013 di Plasa Pameran Industri Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, (14/5).

Peningkatan nilai ekspor tersebut mencerminkan bahwa Industri TPT khususnya industri pakaian jadi masih menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras dan inovasi para pengusaha industri TPT di dalam negeri yang terus bertahan dalam menghadapi persaingan global yang semakin tajam akibat munculnya negara-negara pesaing baru.

Sementara itu, menurut data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), pada tahun 2011 pertumbuhan industri TPT sebesar 7,5% atau berada di atas rata-rata pertumbuhan industri manufaktur sekitar 6,2%. Sedangkan, pada tahun 2012, pertumbuhan industri TPT masih positif meskipun nilainya lebih rendah dari tahun 2011 sebesar 4,19% atau sedikit berada di bawah rata-rata pertumbuhan industri manufaktur sebesar 5,73%.

Pangsa pasar untuk pakaian seragam dan seragam kerja didalam negerimasih cukup besar, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di instansi pemerintah maupun swasta mencapai jutaan orang. “Bila kita mampu memanfaatkan peluang ini, industri dalam negeri penghasil seragam akan semakin berkembang. Oleh karena itu, pameran ini mengundang dari berbagai instansi, antara lain lembaga pemerintah, BUMN, TNI dan Polri, perbankan, maskapai penerbangan, hotel dan restoran, rumah sakit, retailer, serta stasiun TV, yang semuanya merupakan konsumen potensial untuk pakaian seragam kerja,” jelas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Survei BI: Penjualan Eceran Juni 2020 Membaik

JAKARTA-Survei Penjualan Eceran membaik pada Juni 2020, meskipun masih dalam
Untuk target pencatatan Efek baru di 2022 adalah sebanyak 68 Efek, yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi baru dan pencatatan efek lainnya yang meliputi ETF

BEI Suspensi Perdagangan Saham SMMT

JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk memberikan sanksi penghentian