Grup Alfa Akuisisi Bank Sampoerna

Monday 5 Aug 2013, 1 : 10 am
Langkah akuisisi oleh Grup Alfa tersebut melalui PT Cakrawala Mulia Prima
ilustrasi

JAKARTA-Jaringan ritel terbesar di Indonesia, Grup Alfa mengakuisisi saham milik PT Pahalamas Sejahtera, yang merupakan pemegang saham pendiri Bank Sahabat Sampoerna.

Langkah akuisisi oleh Grup Alfa tersebut melalui PT Cakrawala Mulia Prima.

Dengan masuknya grup ritel itu, maka komposisi pemegang saham baru Bank Sampoerna adalah,  PT Sampoerna Investama 89,2% dan  PT Cakrawala Mulia Prima 10,8%.

“Kerjasama ini tidak terbatas hanya pada kepemilikan Bank, namun juga akan diperluas dengan kerjasama strategis lainnya yang mampu mensinergikan pertumbuhan yang terarah sesuai dengan visi dan misi Bank Sampoerna,” kata Direktur Utama Bank Sampoerna, Indra W Supriadi di Jakarta, Minggu, (4/8).

Lebih jauh Indra, optimi dengan masuknya investor baru, dapat memberikan nilai tambah bagi Bank Sampoerna dalam melayani nasabahnya.

“Seiring dengan visi untuk memberdayakan dan mensejahterakan usahawan kecil, mikro dan menengah di Indonesia, disamping juga akan semakin memperkuat posisi Bank dalam menopang pertumbuhan ke depannya,” tambahnya.

Diharapkan Indra, kolaborasi Grup Sampoerna dan Grup Alfa dapat mempercepat pertumbuhan bank dengan skala yang lebih luas dan lebih cepat.

Nantinya kolaborasi tersebut dapat memberdayakan lebih banyak lagi segmen mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.

Grup Alfa adalah pemilik jaringan ritel terbesar di Indonesia dengan jaringan outlet mencapai 7.064 outlet (posisi akhir 2012) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam periode tahun ke 2 paska akuisisi, Bank Sampoerna mampu meningkatkan kinerja bisnisnya.

Hal ini tercermin selama tahun 2012 pertumbuhan Bank Sampoerna sampai Juni 2013 tercatat jumlah aset yang dibukukan mencapai Rp 2,2 triliun yang meningkat lebih dari 2,3 kali lipat dari jumlah aset pada saat akuisisi sebesar Rp 798 miliar

Bank Sampoerna membukukan pencapaian laba setelah pajak (un-audited) Semester I tahun 2013 sebesar Rp 7,5miliar, meningkat cukup sognifikan dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 2,4 miliar.

“Pertumbuhan laba yang berhasil kami capai ini menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup menjanjikan serta pencapaian yang cukup baik ditengah terpaan krisis keuangan yang menimpa perekonomian dunia serta berimbas pula pada perekonomian Indonesia,” pungkasnya.**can

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemenperin Bentuk Lembaga Pemeriksa Halal

JAKARTA-Pemerintah menargetkan Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia pada

Jelang Nataru, Mendag: Harga Bapok di Solo Stabil dan Stok Terkendali

SOLO-Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto menyampaikan, harga barang kebutuhan pokok