Gubernur BI Yakinkan Investor Berinvestasi di Indonesia

Thursday 30 Jan 2020, 8 : 44 pm
by
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo,

BALI-Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, meyakini saat ini adalah kesempatan yang baik untuk melakukan investasi di Indonesia.

Hal ini didasari oleh kondisi Indonesia yang semakin baik, ketahanan Indonesia semakin kuat, stabilitas ekonomi nasional terjaga, dan momentum pertumbuhan berlanjut di tengah ketidakpastian ekonomi global.

“Indonesia mampu menjadi salah satu performer terbaik di Asia dalam mempertahankan stabilitas ekonomi selama tahun 2019,” ujar Perry dalam acara Visionary Talk yang merupakan bagian dari rangkaian acara Annual Investment Forum 2020 yang diadakan di Bali, Kamis (30/01).

Gubernur Perry juga menyampaikan bahwa salah satu kunci dalam memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia adalah melalui bauran kebijakan. Di tengah pelemahan ekonomi global yang masih berlanjut, bauran kebijakan Bank Indonesia yang akomodatif akan dilanjutkan pada tahun 2020.

“Seluruh instrumen bauran kebijakan BI diarahkan untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Suku bunga kebijakan moneter diturunkan, likuiditas dikendurkan, dan stabilisasi nilai tukar Rupiah dilakukan. Pelonggaran kebijakan makroprudensial juga kembali ditempuh. Bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif ini ditujukan untuk meningkatkan intermediasi perbankan dan pembiayaan ekonomi lainnya dari sisi penawaran maupun permintaan.

Kebijakan akomodatif juga terus ditempuh di bidang sistem pembayaran yang difokuskan pada penguatan instrumen dan infrastruktur publik berbasis digital, termasuk implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS).

Kebijakan terkait pendalaman pasar keuangan, dan pengembangan ekonomi keuangan syariah juga terus dilakukan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

Annual Investment Forum 2020 merupakan acara yang diadakan secara rutin setiap tahun oleh Bank Indonesia. Acara ini juga dirangkaikan dengan acara seminar internasional yang menghadirkan pembicara yang berasal dari kalangan ekonom, pengelola investasi perbankan, pengelola aset global serta bank sentral dari berbagai negara.

Salah satu topik bahasan adalah terkait Pandangan Global dalam Prespektif Ekonomi dan Politik. Acara ini dihadiri oleh 150 peserta yang terdiri dari berbagai institusi, termasuk bank sentral dari berbagai negara, pejabat pemerintah, pengelola aset perbankan dan kalangan internal Bank Indonesia.

Melalui forum ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama melalui pertukaran pengalaman dan ide-ide terkait pengelolaan cadangan devisa serta cara mengatasai tantangan pengelolaan cadangan devisa saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kebhinnekaan Mewarnai MTQ Provinsi Maluku ke-29

SAUMLAKI-Pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Maluku telah digelar 18 – 24
Untuk target pencatatan Efek baru di 2022 adalah sebanyak 68 Efek, yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi baru dan pencatatan efek lainnya yang meliputi ETF

BEI Sesuaikan Waktu Perdagangan Pre-Closing dan Penutupan Kode Broker

JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana memberlakukan penyesuaian waktu pre-closing