Harga Gas Tangguh Naik dari 3,3 ke 8 Dolar AS

Monday 30 Jun 2014, 9 : 22 pm
by

JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), berhasil merenegosiasikan kenaikan harga jual Gas Tangguh dari sebelumnya 3,3 dolar AS menjadi 8 dolar AS per MMBTU. Negosiasi penjualan gas alam dari ladang Tangguh di Papua Barat ke perusahaan China Nabtional Offshore Oil Corporation (CNOOC) telah rampung. “Harga Gas Tangguh naik cukup signifikan dan tidak tetap, yaitu dengan mengikuti harga minyak dunia. Ini menjadi good news untuk pemerintah ke depan,” ujar Menteri ESDM Jero Wacik dalam keterangan pers di Kantor Presiden seusai rapat terbatas bidang ekonomi yang dipimpin Presiden SBY di Jakarta, Senin (30/6).

Jero Wacik menjelaskan, pada tahun 2002 harga Gas Tangguh dipatok sebesar 5,5 persen x Japan Crude Cocktail (JCC) atau berdasarkan harga minyak di Jepang. Saat itu, lanjut Jero, harga JCC dipatok maksimal 26 per barel. “Itulah yang membuat harga gas kita sangat rendah. Pada waktu itu harganya hanya 2,7 dolar AS MMBTU. Itu berlangsung lama,” ujar Wacik.

Dengan harga 2,7 dolar, lanjut Menteri Wacik, pemerintah hanya mendapat pemasukan per tahunya rata-rata Rp 3,1 triliun hingga 20 tahun mendatang (2034). Dengan disepakatinya harga baru yang bersifat progresif, pemasukan negara meningkat signifikan menjadi rata-rata Rp 12,5 triliun per tahun hingga berakhirnya masa kontrak.

LNG (liquid natural gas) Tangguh adalah megaproyek kilang LNG untuk menampung gas alam yang berasal dari beberapa Blok di sekitar Teluk Bintuni, Papua Barat. Blok-blok tersebut adalah Berau, Wiriagar, dan Muturi. Sementara itu, pembeli di Fujian adalah CNOOC. Kontrak Gas Tangguh ke Provinsi Fujian ditandatangani pada tahun 2002 pada masa kepemimpinan Presiden Megawati. Saat itu, Indonesia berkomitmen memasok gas mulai tahun 2009 sebesar 2,6 juta ton per tahun, selama 20 tahun

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dipicu Api Cemburu, Istri Bakar Suami Hingga Kritis

TANGERANG-Seorang pria bernama Samsudin (47) menjadi korban tindak kekerasan yang

Soal Revisi UU MD3, Sekjen MPR Akan Bahas Teknis Fasilitas Pimpinan

JAKARTA-– Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mendukung revisi UU MD3