Hari Keempat, PPI 2015 Bukukan Transaksi Mencapai Rp 660 Juta

Sunday 9 Aug 2015, 7 : 05 pm
by
Menperin Saleh Husin bersama Gubernur Jatim, Soekarwo

SURABAYA-Penyelenggaraan Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2015 yang berlangsung selama empat hari (6-9 Agustus) di Surabaya meraih sukses dengan mampu mendatangkan pengunjung lebih dari 20.000 orang. Sementara itu, jumlah transaksi PPI 2015 hingga hari keempat mencapai Rp 660.277.750. Angka ini meningkat disbanding hari pertama mencapai Rp 186.540.900, hari kedua mencapai Rp 286.421.850, dan hari ketiga mencapai Rp 187.315.000.
Berdasarkan data, hingga hari keempat, total pengunjung mencapai 14.488 orang, dimana pada hari pertama Kamis (6/8) sebanyak 3.614 orang, hari kedua Jum’at (7/8) sebanyak 5.085 orang, hari ketiga Sabtu (8/8) sebanyak 5.789 orang, serta hari Mi nggu (9/8) hingga pukul 16.00 WIB sebanyak 5.823 orang dan diperkirakan nanti malam jumlah pengunjung akan menembus 6.500 orang lebih hingga pameran ditutup pukul 21.00 WIB.
Antusiasme terhadap penyelenggaraan PPI 2015 tidak hanya terlihat dari jumlah pengunjung, melainkan juga dari komentar para peserta yang mengaku puas dan senang setelah dilibatkan dalam penyelenggaraan PPI 2015, karena selain dapat mempromosikan produk-produk unggulannya, juga mendapatkan tambahan pelanggan dan mitra bisnis baru.
Kepala Pusat Komunikasi Publik, Kementerian Perindustrian, Hartono di Media Center PPI 2015 mengatakan ajang PPI 2015 ini tidak menargetkan besarnya nilai transaksi atau omzet penjualaan. Pasalnya, tujuan utamanya adalah mengedukasi masyarakat serta menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri, terutama sasarannya kepada para generasi muda yang diharapkan dapat menciptakan produk yang kreatif dan inovatif sekaligus unjuk kemampuan industri dalam negeri sebagai upaya membangun terwujudnya kemandirian industri nasional. “Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak dan stakeholders yang terlibat dalam penyelenggaraan PPI 2015 di Surabaya ini, sehingga dapat berjalan lancar dan sukses sejak 6-9 Agustus 2015. Kami akan berusaha lebih baik lagi di PPI tahun depan, sehingga dapat terus meningkatkan rasa kecintaan dan kebanggaan masyarakat Indonesia untuk menggunakan produk-produk dalam negeri sekaligus juga membangun kemandirian industri nasional,” katanya di Surabaya, Minggu sore (9/8).
Menurutnya, pameran ini sebagai sarana unjuk kemampuan industri dalam negeri. Hal ini sekaligus menjadi ajang mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan dunia yang semakin ketat menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) karena merupakan kunci sukses sebuah upaya kolektif bangsa untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri dalam negeri, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Adapun produk-produk yang dipamerkan dalam PPI 2015 ini dikelompokkan ke dalam beberapa zona berdasarkan kelompok industri sebagai berikut: Kerajinan dan Perhiasan; Furniture (rotan, kayu, dan bambu); Tas, Kulit, dan Alas Kaki; Garmen, Tekstil, dan Tenun;Makanan dan Minuman;Kosmetik dan Herbal;Industri Aneka;Alat Rumah Tangga dan Bangunan;Alat Transportasi dan Pendukung; Elektronika dan Telematika; Alat Pertanian, Kesehatan, dan Permesinan; serta Hasil Litbang Unggulan dari Balai Besar dan Baristand serta unit pendidikan Kementerian Perindustrian yang berlokasi di Jawa Timur dan sekitarnya.
Pengunjung PPI 2015 tidak hanya berasal dari Kota Surabaya dan sekitarnya, tetapi juga berasal dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Padang, dan Bali. Bahkan, ada yang berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Australia, Jepang, dan China. Antusiasme pengunjung tersebut berkat informasi yang disebarluaskan melalui media massa, media sosial dan media luar ruang, dimana sebagian besar mereka ingin mengetahui dan mencari barang-barang berkualitas dari Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sophia Wattimena

OJK: Risiko Korupsi Jadi Tantangan Penegakan Integritas

JAKARTA –  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan

F-PDIP : Pemerintah Harusnya Minta Maaf Kepada Keluarga Presiden Soekarno

JAKARTA-Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mendorong pemerintah meminta maaf kepada Presiden