Hatta Rajasa Raih Penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana

Tuesday 13 Aug 2013, 5 : 33 pm
by

JAKARTA -Menteri Kordinator Perekonomian DR.(HC) Ir. Muhammad Hatta Rajasa, mendapat anugerah tanda kehormatan Penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari Pemerintah yang diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara Jakarta, Selasa (13/8).
Para tokoh yang dinilai berjasa kepada negara ini diberikan tanda kebesaran melalui Keppres nomor 57/TK/2013. Pada kesempatan itu, Presiden didampingi Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono, Wapres Boediono, dan Ibu Herawati Boediono.
Penghargaan ini diberikan kepada Hatta Rajasa karena berjasa diberbagai bidang yang bermanfaat bagi keutuhan, kelangsungan dan kejayaan bangsa dan Negara, serta perannya dalam berbagai bidang pembangunan yang memberikan dampak nasional dan internasional.

Dalam bidang internasional, kiprah Hatta Rajasa diakui telah meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan sejumlah negara. Karena peran pentingnya, Pemerintah Korea Selatan menganugerahkan “Gwangwha Medal”, The First Rank of The Order of Diplomatic Service Merit, Republik of Korea kepada Hatta Rajasa (2012). Hatta juga menjabat selaku President IAEA — International Atomic Energy Agency periode 2002-2003, pusat kerjasama dunia di bidang nuklir yg didirikan semenjak 1957.

Sementara dampak nasional, kontribusi Hatta dalam pembangunan ekonomi Indonesia sangat besar, tercermin  dari hasil kinerjanya selama menjabat.
Berkat tangan dinginnya, Indonesia tumbuh menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia (economy global power). Hal ini ditandai tingginya pertumbuhan ekonomi di atas enam persen setiap tahunnya di tengah kemerosotan ekonomi global yang terus berlangsung.  Angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
Bahkan belakangan ini muncul istilah ‘Hattanomic’. Istilah ini dikaitkan dengan arah kebijakan ekonomi Indonesia yang proteksionis dan nasionalistik.

Hatta juga dikenal dengan arah politiknya yang jelas bagi bangsa ini dengan mengedepankan “justice for all”,  dalam arti semua harus ditegakkan dalam upaya mengurangi kesenjangan.
Kiprah Hatta Rajasa di panggung politik nasional yang membawa dampak luas saat bergabung dan sebagai salah satu pendiri Partai Amanat Nasional, kemudian terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1999-2001 dan menjabat sebagai Ketua Fraksi Reformasi di DPR. Karena aksi nyata dan lantangnya bersuara menyampaikan aspirasi, Hatta Rajasa dipilih sebagai salah satu dari 10 anggota DPR terbaik, versi wartawan yang meliput kegiatan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Pada 21 Mei 2013, Hatta dinobatkan sebagai Tokoh Reformasi yang diberikan oleh Jaringan Aktivitis Pro Demokrasi.

Hatta Rajasa lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 18 Desember 1953.  Menjabat pada 4 pos kementerian yakni Menristek, Menhub, Mensekneg dan MenkoPerekonomian.

Prestasi Hatta dalam mengelola kementerian sangat baik, terbukti dipercaya oleh 2 Presiden, era Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Selama menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa dipercaya menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM, Menteri Negara BUMN, dan Menteri Keuangan. Semua tugas yang dipercayakan selagi tetap menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu dilaksanakan dengan baik.

Hatta mendapat berbagai penghargaan dari kalangan media yaitu Tokoh Perubahan 2011 dari harian nasional,  kemudian The Rising Star dari majalah Indonesia, serta pada bulan Juni 2013 dari PWI Jaya diberikan penghargaan sebagai tokoh narasumber yang paling mudah dihubungi.

Pemerintah RI melalui Presiden, setiap menjelang perayaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus selalu memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh. Pada 2013 ini, bintang Mahaputra Adipradana diberikan kepada 11 orang. 8 orang diantaranya adalah para menteri yang sudah 2 kali menjabat di KIB I dan KIB II. Sedangkan tiga diantaranya, berasal dari luar pemerintahan.

Selain Hatta, mereka yang menerima bintang Mahaputra Adipradana, yaitu Sudi Silalahi,  Purnomo Yusgiantoro, Jero Wacik, Djoko Kirmanto, Moh. Nuh, Surya Darma Ali dan Mari Elka Pangestu.

Sedangkan tiga orang lainnya yang berasal dari luar pemerintahan adalah Mahfud MD, Alm. Baswedan dan Alm. Hj.Rahmah El Yunusiyyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Rasio Elektrifikasi Capai 98,30%

JAKARTA-Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Sommeng, menyampaikan bahwa Anggaran Pendapatan

BI Siapkan Uang Tunai Rp158 Triliun Periode Ramadan/Idulfitri 1441 H

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) berkomitmen menyiapkan kebutuhan uang tunai (outflow) yang