Hingga 2020, Kelas Menengah Indonesia Topang Daya Beli

Wednesday 6 Mar 2013, 11 : 51 am
by

JAKARTA- Indonesia berada di tahap awal dari periode pertumbuhan ekonomi yang kuat, menciptakan gelombang dari konsumen baru kelas menengah keatas (Middle and Affluent Consumers – MAC) yang akan tumbuh dalam jumlah dan daya beli sampai dengan tahun 2020.  Demikian hasil riset The Boston Consulting Group (BCG) bertajuk Asia’s Next Big Opportunity: Indonesia’s Rising Middle-Class and Affluent Consumers yang di publish di Jakarta, Rabu (6/3).

Dengan populasi terbesar keempat di dunia (termasuk proporsi tinggi usia produktif), iklim politik yang stabil, dan permintaan domestik yang tinggi, perekonomian Indonesia saat ini tumbuh 6,4 persen per tahun. Pertumbuhan tersebut mengangkat jutaan orang dari tingkat sosial ekonomi berpenghasilan rendah ke dalam kategori kelas menengah keatas. Jumlah Middle-Class and Affluent Consumers (MAC) di Indonesia diproyeksikan meningkat dua kali lipat antara tahun 2012 dan 2020, dari 74 juta menjadi 141 juta. Pada titik tersebut, pulau Jawa sendiri akan memiliki jumlah kelas menengah lebih banyak dibandingkan dengan seluruh penduduk Thailand.

Partner & Managing Director, BCG Singapore Vaishali Rastogi, mengatakan, konsumen menjadi daya tarik tinggi bagi Indonesia. Tren konsumsi mereka mulai bergerak dari produk untuk memenuhi kebutuhan dasar ke produk yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan yang lebih besar, seperti barang kebutuhan rumah tangga yang tahan lama, perkakas dan barang elektronik (AC, kompor, kulkas), mobil dan jasa keuangan.”

Meskipun terdapat peluang besar dilihat dari besarnya jumlah konsumen di Indonesia, sangat sedikit laporan atau data yang mengungkapkan mengenai tren dan perilaku dari masyarakat menengah ke atas (MAC). Untuk itu, BCG’s Center for Consumer and Customer Insight (CCCI) mengembangkan model riset yang menganalisa populasi eksklusif dan perilaku belanja kelas menengah keatas di Indonesia. Riset ini mencakup indikator demografi di tujuh pulau, 33 provinsi, 99 kota dan 393 kabupaten. Riset ini juga menganalisis data belanja konsumen untuk beberapa kategori utama, termasuk makanan, perkakas, perlengkapan rumah tangga dan transportasi. Pada bulan September 2012, CCCI juga melakukan riset kuantitatif yang mencakup 3.950 konsumen di 31 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, serta riset kualitatif melalui diskusi kelompok dan kunjungan ke rumah-rumah.

Laporan ini membahas temuan hasil riset secara rinci, memberikan gambaran holistik kepada perusahaan – perusahaan terhadap populasi di Indonesia yang tengah berkembang, termasuk tren di daerah, pilihan saluran ritel dan pemasaran, serta faktor utama yang mendorong terjadinya pembelian (transaksi).

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bandung Pasar Potensial Pariwisata Halal

BANDUNG-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berupaya menginspirasi anak-anak muda termasuk

OJK: Downside Risks Masih Perlu Diwaspadai

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, data perekonomian domestik terkini masih