ICP Juli 2014 Turun Jadi US$ 104,63 per Barel

Tuesday 12 Aug 2014, 8 : 35 pm
by
ilustrasi

JAKARTA-Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia bulan Juli 2014 mencapai US$ 104,63 per barel atau turun US$ 4,32 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 108,95 per barel.

Sementara harga Minas/SLC bulan Juli 2014 mencapai US$ 105,06 per barel, turun sebesar US$ 6,55 per barel dari bulan sebelumnya US$ 111,61 per barel.

Berdasarkan data Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), penurunan harga rata-rata minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor.

Pertama, permintaan minyak global mengalami penurunan yaitu berdasarkan data Internasional Energy Agency (IEA) bulan Juli 2014, perkiraan permintaan minyak mentah global periode Januari-Desember 2014 sebesar 92,7 juta barel per hari atau mengalami penurunan sebesar 135.000 barel per hari dari perkiraan bulan sebelumnya dan untuk periode April-Juni 2014 sebesar 91,9 juta barel per hari atau mengalami penurunan sebesar 135.000 barel per hari dari bulan sebelumnya.

Berdasarkan data MOMR bulan Juli 2014, periode Januari-Desember 2014 sebesar 91,13 juta barel per hari atau mengalami penurunan sebesar 10.000 barel per hari dari perkiraan bulan sebelumnya.

Dan untuk periode April-Juni 2014 sebesar 90,16 juta barel per hari atau mengalami penurunan sebesar 30.000 barel per hari dari perkiraan bulan sebelumnya.

Kedua, berdasarkan laporan Internasional Energy Agency (IEA) bulan Juli 2014, produksi minyak mentah Non OPEC bulan Juni 2014 secara umum menunjukkan kenaikan sebesar 55.000 barel per hari dibandingkan bulan Mei 2014.

Demikian pula total suplai minyak mentah dunia di bulan Juni 2014 secara umum mengalami kenaikan sebesar 20.000 barel per hari.

Ketiga, berdasarkan MOMR bulan Juli 2014, proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2014 mengalami penurunan dari yang semula 3,4% menjadi 3,1%.

Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi antara lain terdapat di Brazil, Rusia, China dan India serta koreksi terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2014 di Amerika Serikat.

Keempat, menurut Energy Information Administration (EIA)-USA, tingkat stok mingguan gasoline Amerika Serikat selama bulan Juli 2014 mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan Juni 2014.

Stok gasoline pada tanggal 25 Juli 2014 sebesar 218,24 juta barel atau 4,5 juta barel lebih tinggi dibanding dengan stok bulan sebelumnya.

“Dan kelima, berdasarkan laporan IEA tahun 2014 bulan Juli 2014, kilang-kilang pengolahan minyak mentah masih dalam masa perbaikan berkala,” seperti dilansir laman esdm.go.id di Jakarta, Selasa (12/8).

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak terjadi karena penurunan permintaan minyak mentah jenis direct burning di Jepang, jenis fuel oil dan gas oil diesel di China serta kondisi proyeksi pertumbuhan ekonomi China yang lebih rendah dibanding perkiraan pada bulan sebelumnya.

Selengkapnya harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Juli 2014, sebagai berikut WTI (Nymex) mencapai US$ 102,39 per barel, turun sebesar US$ 2,76 per barel dari bulan sebelumnya sebesar US$ 106,16 per barel.

Sedangkan Brent (ICE) mencapai US$ 108,19, turun sebesar US$ 3,78 per barel dari US$ 111,97 per barel pada bulan sebelumnya. Dan basket OPEC mencapai US$ 105,61 per barel, turun sebesar US$ 2,28 per barel dari US$ 107,89 per barel pada bulan sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menakar Arah Kebijakan Moneter Terbaru The Fed

Oleh: Andrian Tanuwijaya Antisipasi normalisasi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat ke

Pemerintah Harus Bangun Industri Berbasis Substitusi Impor

JAKARTA-Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan kinerja ekspor Indonesia di tahun 2019