Impor Bukti Kegagalan Manajemen Pangan

Thursday 1 Aug 2013, 5 : 39 pm
by

 JAKARTA-Melambungnya harga beberapa kebutuhan pokok yang terjadi saat ini adalah bukti ketidaksiapan pemerintah mengelola manajemen pangan nasional yang menyengsarakan seluruh warga negara Indonesia.
Anggota Komisi V DPR, Siswono Yudho Husodo mengatakan ketidakmampuan pemerintah sebagai regulator untuk mengendalikan harga beberapa kebutuhan pokok, telah mengakibatkan meningkatnya penderitaan masyarakat. “Melambungnya harga itu, membuat pemerintah memotong kompas dalam mengendalikan harga melalui skema impor dari negara lain,” kata Siswono dalam konferensi pers, di Media Center BKPP Pusat Partai Golkar, di Jakarta, Kamis (1/8).
Berdasarkan pantauan pasar, Harga cabai rawit mencapai Rp 120.000/kg (dari Rp 27.700/kg); bawang merah Rp 64.000/kg (dari Rp 32.300/kg); bawang putih Rp 30.000/kg (dari Rp 14.000/kg); ayam Rp 35.000/kg (dari Rp 25.000/kg); daging sapi Rp 110.000/kg (tiga tahun yang lalu Rp 45.000/kg); telur ayam Rp 22.000/kg; beras medium jenis IR 64 Rp 8.200/kg.
Hingga Juni 2013, telah diimpor cabai 22.737 ton dan bawang merah 60.000 ton dan saat ini akan ditambah kuota impor cabai sebanyak 9.715 ton dan bawang merah 16.781 ton. “Belum lagi komoditas lain seperti kedelai dan yang sangat ironis, garam saja kita impor,” tegasnya.
Untuk mengatasi masalah itu, kata Siswono, hal yang harus dilakukan adalah menerapkan pola manajemen pertanian dengan ketat. Artinya,  pendataan terhadap luas areal lahan yang dimiliki Indonesia berapa, pengaturan pola tanam, jadwal panen dan distribusi yang tepat akan menjadi solusi yang baik. “Hal  yang tidak kalah penting adalah penghapusan praktik-praktik yang tidak benar dalam jalur perdagangan agribisnis dan hortikultura.  Adanya oknum yang menahan produk dan melepasnya saat harga melambung harus dihapuskan,” pungkas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Relawan Nusantara Proja Nilai Iklan Pemerintah Sah-Sah Saja

JAKARTA-Kritik PKS terkait penayangan iklan pemerintah di bioskop, mendapat serangan

Pimpinan BI Balikpapan Baru Diharapkan Perkuat Sinergi dan Koordinasi

BALIKPAPAN-Penguatan sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan merupakan kunci untuk