Impor Dosen Asing Bisa Timbulkan Kegaduhan

Thursday 26 Apr 2018, 4 : 44 pm

BANYUWANGI – Pemerintah berencana mengimpor dosen asing dalam jumlah yang lebih besar guna meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia (SDM).

Namun langkah itu hendaknya dilakukan dengan sikap hati-hati, sangat selektif dan bertahap.

“Sebab, kalau tidak, rencana ini hanya akan mengundang kegaduhan di kalangan perguruan tinggi lokal,” kata anggota komisi X DPR-RI, Anas Thahir, disela-sela pelaksanaan sosialsasi empat pilar kebangsaan di Banyuwangi, Kamis (26/4/2018)

Selain itu, kata anggota Fraksi PPP, wacana ini juga akan memicu pro dan kontra, sehingga publik akan kehilangan banyak energi untuk perdebatan yang tidak positif.

“Hal ini sebagai akibat polemik berkepanjangan, karena persiapan yang kurang matang,” paparnya kepada wartawan.

Anggota komisi X dari Dapil Jatim 3 itu menjelaskan, pemerintah Indonesia memang tidak mungkin lagi menutup diri dengan menolak total kehadiran dosen asing di Indonesia.

Sebab negara kita sudah terikat dengan kesepakatan WTO tentang kerjasama perdagangan internasional, termasuk di dalamnya bidang jasa dan pendidikan.

Namun demikian pemerintah tetap berkewajibaan untuk memberikan proteksi secukupnya bagi keberlangsungan pendidikan tinggi dalam negeri.

“Kehadiran dosen dan guru besar asing harus benar-benar bisa memberikan nilai tambah bagi penguatan standart mutu Perguruan Tinggi dalam negeri, bukan malah sebaliknya kita akan tercerabut dari akar budaya Indonesia yang asli,” lanjut Mantan Wakil Sekjen PBNU

Anas Thahir menjelaskan, Impor dosen asing itu penting sebagai pelacut untuk memperbaiki tradisi akademik mahasiswa Indonesia sekaligus sebagai bentuk pengembangan perguruan tinggi menuju kelas dunia.

Tetapi jangan sampai terjadi kahadiran dosen asing ini justru mengakibatkan dosen lokal merasa terpinggirkan akibat perbedaan perlakuan, perbedaan gaji dan perbedaan tradisi yang kontras.

Sebaliknya, lanjut Anas, pemerintah harus mampu membangun sinergi yang saling melengkapi dan saling memperkuat agar transformasi ilmu pengetahuan, pertukaran pengalaman dan penguatan tradisi akademik bagi masing2 pihak bisa benar-benar berjalan sesuai harapan. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

LPS Naikkan Tingkat Bunga Penjaminan

JAKARTA-Rapat Dewan Komisioner (RDK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah melakukan
Bahkan pada 17 April 1957 Bung Karno sempat meletakkan batu pertama di Palangkaraya, Kalimantan Tengah sebagai “sister city” Jakarta.

Ade Armando Dikeroyok, Said Abdullah Minta Polisi Identifikasi Pembonceng Aksi Mahasiswa

JAKARTA-Aksi premanisme berupa pemukulan terhadap pegiat media sosial, Ade Armando