JAKARTA-PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) sepanjang 2022,mencatatkan pendapatan mencapai Rp4,4 triliun atau melambung 243,75 persen (year-on-year), bahkan hingga tiga bulan pertama tahun ini Cinema XXI berhasil melanjutkan kinerja keuangan positif.
Berdasarkan laporan income statement CNMA untuk Tahun Buku 2022 yang dikutip Senin (10/7), perseroan berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp460,38 miliar atau berbalik positif dibanding sepanjang 2021 yang masih mencatatkan rugi bersih Rp351,32 miliar.
Pada tahun lalu, CNMA mencatatkan EBITDA mencapai Rp1,44 triliun atau melesat 337 persen (y-o-y).
Sementara itu, marjin EBITDA untuk Tahun Buku 2022 mencapai 32,6 persen atau lebih tinggi dibanding setahun sebelumnya yang sebesar 25,7 persen.
Tren perbaikan kinerja keuangan CNMA tersebut bahkan berlanjut hingga paruh pertama tahun ini, seiring berakhirnya kondisi pandemi Covid-19.
Pada tiga bulan pertama di 2023 saja, Cinema XXI sudah berhasil meraup pendapatan mencapai Rp883,26 miliar atau melonjak 38,95 persen (y-o-y).
“Cinema XXI masuk ke dalam sektor konsumer, sehingga saat ini menjadi sektor yang menarik,” kata Direktur Utama, PT Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The saat pelaksanaan konferensi pers terkait rencana IPO CNMA di Jakarta, akhir pekan lalu.
Berdasarkan Prospektus Awal IPO Cinema XXI, perseroan melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 lembar bernilai nominal Rp8 per saham atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Selain IndoPremier, sekuritas yang menjadi penjamin pelaksana emisi Efek dalam IPO CNMA ini adalah PT JP Morgan Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT UBS Sekuritas Indonesia.
Dengan penetapan harga penawaran awal (book building) di kisaran Rp270-Rp288 per saham, maka melalui aksi korporasi ini Cinema XXI bisa menggalang dana segar sekitar Rp2,25 triliun hingga maksimal Rp2,4 triliun.
Adapun periode book building berlangsung mulai hari ini hingga 14 Juli 2023.
Komentari tentang post ini