Indonesia Beri Jaminan Kualitas CPO Ke Uni Eropa

Thursday 3 Aug 2017, 5 : 19 pm
photo ilustrasi sawit

MOSKOW-Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di hadapan para pengusaha Rusia menjamin kualitas minyak kelapa sawit dari Indonesia adalah yang terbaik di dunia. “Saya menjamin kualitas minyak sawit Indonesia, the best in the world,” kata Enggartiasto saat membuka Forum Bisnis Kelapa Sawit Indonesia-Rusia di Moskow, Rusia, Kamis, (3/8/2017).

Forum Bisnis itu merupakan rangkaian dari acara Festival Indonesia ke-2 yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI di Moskow pada 4-6 Agustus 2017 dalam mempromosikan berbagai produk barang dan jasa serta pariwisata Indonesia di Rusia.

Pertemuan itu membentuk Asosiasi Minyak Sawit Indonesia-Rusia. Keberatan dari Uni Eropa tentang produk kelapa sawit Indonesia yang disebutkan membahayakan kesehatan dan menyebabkan deforestrasi akibat kerusakan lingkungan sebenarnya adalah soal persaingan perdagangan karena produk Indonesia sangat kompetitif. “Keberatan itu sangat tidak fair, saya sudah menjelaskan ke Uni Eropa dan mereka terdiam setelah saya buktikan bahwa mereka tidak benar,” katanya.

Enggartiasto memastikan tidak ada risiko kesehatan sedikit pun atas kualitas minyak kelapa sawit Indonesia, begitu juga tak ada khawatiran dalam menjaga lingkungan hidup dalam pengelolaan industri sawit. “Silakan datang ke Indonesia, seeing is believing, silakan lihat bagaimana pengelolaan minyak kelapa sawit di Indonesia. Tidak ada kekhawatiran sedikit pun,” katanya.

Pemerintah, katanya, sangat menjaga kualitas produk nasional agar dapat diperdagangkan secara “fair” pada era perdagangan bebas ini.

Ditempat terpisah, Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang mengatakan pemerintah mesti mengambil sikap tegas untuk melindungi industri sawit dalam negeri. Salah satunya dengan terus melakukan pembahasan dan mengesahkan RUU Perkelapasawitan. “Kalau pemerintah peduli terhadap industri sawit nasional seharusnya pembahasan RUU Sawit dilanjutkan bahkan disahkan saja secepatnya,” ujarnya di Jakarta, Senin.

Menurut Togar, RUU Sawit akan melindungi industri dalam negeri, terutama dari kampanye hitam jika disahkan. “Aturan ini bisa menjadi salah satu senjata paling kuat untuk melawan kampanye hitam,” ungkapnya.

Togar menambahkan pemerintah harus berperan aktif untuk memajukan industri sawit dalam negeri. Bukan justru melemahkan dengan membuat kebijakan yang tidak berpihak. “Pemerintah harus lebih peduli kepada industri,” tegasnya.

Togar membantah jika aturan tersebut hanya menguntungkan korporasi saja. “Ini untuk kepentingan industri kok. RUU ini. tak hanya berbicara korporasi, tapi juga perkebunan rakyat. Ada petani rakyat, petani independen, perorangan, plasma, transmigran,” tuturnya.

Ia mengatakan pemerintah juga tidak boleh tunduk terhadap tekanan segelintir orang atau kelompok. “Kalau ada orang atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menekan lalu dihentikan pembahasan RUU Sawit rasanya tidak elegan. Itu sama saja mengorbankan kepentingan orang banyak,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Total Simpanan BPR/BPRS Mencapai Rp 56.129,93 M

JAKARTA-Jumlah BPR/BPRS peserta penjaminan bulan Desember 2013 mencapai 1.794 Bank

Seskab Tegaskan Tidak Ada Uang Tebusan

JAKARTA-Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengakui proses pembebasan 10 Warga