Indonesia Dorong Kerja Sama Internasional Mengatasi Dampak COVID-19

Friday 17 Apr 2020, 7 : 41 pm
by
GUBERNU BI, PERRY WARJIYO

JAKARTA-Indonesia menekankan pentingnya kerja sama internasional, baik multilateral dan regional, di samping penguatan ekonomi nasional, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi global di tengah tekanan akibat COVID-19.

Bank Indonesia (BI) juga mendukung implementasi respons bauran kebijakan yang terkoordinasi, baik dari sisi fiskal, moneter, dan struktural untuk memitigasi dampak COVID-19 pada ekonomi.

Hal itu disampaikan pada rangkaian Pertemuan Musim Semi International Monetary Fund dan World Bank (IMF-World Bank) yang diselenggarakan secara virtual pada 14-16 April 2020 diikuti oleh Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari berbagai negara.

Pada rangkaian Pertemuan Musim Semi tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan pentingnya peran bauran kebijakan di area kesehatan, fiskal dan moneter.

Selain itu, peran lembaga internasional sangat penting dalam menjaga resiliensi ekonomi dan stabilitas sistem keuangan global, termasuk menjaga likuiditas untuk mendorong pemulihan ekonomi.

“Dalam upaya tersebut, Indonesia bersama negara G20 lainnya mendukung G20 Action Plan dalam menghadapi krisis yang disebabkan COVID-19 sebagai referensi respons kebijakan untuk memitigasi dampak wabah COVID-19.

Pertemuan tersebut juga membahas dampak merebaknya COVID-19 terhadap risiko pertumbuhan ekonomi global. Ekonomi dunia menghadapi ketidakpastian terkait durasi wabah COVID-19, kemungkinan mutasi virus, dan efektivitas dari berbagai upaya menahan penyebaran virus. Risiko lain yang menjadi perhatian adalah dampak yang ditimbulkan pada sektor finansial, pasokan barang, kegiatan perdagangan, dan kepercayaan,” jelasnya.

IMF memprakirakan ekonomi dunia akan kontraksi dan menekankan pentingnya respons kebijakan yang tepat untuk menghadapinya. IMF memprakirakan perekonomian global tumbuh -3,0% pada 2020, turun dari 2,9% pada 2019.

Selanjutnya, ekonomi global akan pulih secara bertahap dan tumbuh 5,8% pada 2021. Hal itu seiring dengan kegiatan ekonomi yang kembali normal dengan dukungan kebijakan yang telah dilakukan negara-negara anggota.

Menghadapi kondisi tersebut, IMF menegaskan pentingnya upaya mengatasi COVID-19 melalui kebijakan di bidang kesehatan yang disertai dengan langkah-langkah dalam memitigasi dampak ekonomi.

Langkah tersebut dilakukan melalui kebijakan fiskal, moneter, keuangan, kerja sama internasional (multilateral dan regional), peningkatkan kepercayaan global, dan upaya-upaya percepatan pemulihan ekonomi.

“BI bersama dengan Pemerintah dan Lembaga/Instansi terkait akan terus berupaya memperkuat koordinasi dan sinergi dalam memitigasi implikasi penyebaran COVID-19 untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Meski Pendapatan Naik 25,60%, Mahaka Radio Integra Merugi Rp30,52 Miliar per September 2023

JAKARTA-Pendapatan bersih PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) mencapai Rp61,61

Pemegang Saham PBRX Setujui Penambahan Modal Dasar Jadi Rp2 Triliun

JAKARTA-Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pan Brothers Tbk