Indonesia Gagas Front Persatuan Internasional Melawan Covid-19

Saturday 11 Apr 2020, 7 : 14 pm
by
Kemitraan ini diharapkan mampu memenuhi komitmen Indonesia dalam mereduksi emisi gas rumah kaca sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 sebesar 29% dari Bussiness As Usual (BAU) dengan kemampuan sendiri, dan 41% dengan bantuan internasional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arfin Tasrif

JAKARTA-Indonesia, sebagai satu-satunya Negara di kawasan ASEAN yang berpartisipasi dalam kelompok 20 perekonomian terbesar dunia (G20), menyerukan solidaritas bersama dalam menghadapi tantangan global dan menjaga perekonomian global di tengah situasi pandemik COVID-19.

“Indonesia ingin menegaskan kembali komitmen kami untuk bergabung dengan kekuatan-kekuatan G20 dan organisasi internasional untuk membentuk front persatuan melawan pandemi ini.” ungkap Menteri Arifin saat mengikuti pertemuan virtual Menteri-Menteri Energi anggota G20, Jumat (10/4) malam.

Semua sektor ekonomi, termasuk energi, menghadapi tantangan yang berat. Permintaan energi global menurun akibat isolasi dan lockdown.

“Indonesia percaya, energi dan kebijakannya dapat menjadi tulang punggung untuk memperkuat stabilitas ekonomi nasional dalam menghadapi pandemi global ini. Pasokan energi yang memadai dan berkelanjutan diperlukan untuk menjaga kebutuhan dasar dan pelayanan penting lainnya ditengah pandemi ini,” lanjut Menteri Arifin.

Akhir-akhir ini, kita juga harus menghadapi tantangan anjloknya harga minyak dunia, yang juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Situasi tersebut merupakan disinsentif bagi investasi energi termasuk penemuan sumber energi baru dan pengembangan energi terbarukan.

Malam sebelumnya (Kamis, 9 April 2020), Menteri Arifin juga mengikuti The 9th Extraordinary OPEC and non-OPEC Ministerial Meeting yang diinisiasi oleh Pangeran Abdulaziz bin Salman. Berbagai inisiatif dibahas dalam rangka menjaga stabilitas harga minyak dengan semangat kebersamaan dan berbagi tanggung jawab.

Kembali ke pertemuan anggota G20, Menteri Arifin menekankan kembali bahwa pasokan energi yang aman dan akses energi yang terjangkau akan membantu pemulihan ekonomi global.

“Semua jenis energi harus dipertimbangkan sesuai dengan komitmen internasional dan keadaan masing-masing negara. Kebijakan inovatif dan fleksibilitas sangat dibutuhkan pada situasi krisis ini,” ungkap Menteri Arifin.

Situasi sulit yang kita hadapi saat ini harus menjadi momentum untuk menjaga komitmen G20 dalam menjaga ketahanan energi, termasuk pengembangan energi terbarukan dan efisiensi energi.

“Kita harus mempertimbangkan bahwa energi terbarukan akan memainkan peran kunci usai pandemi Covid-19 untuk memastikan keamanan energi dalam jangka panjang,” kata Menteri Arifin.

Sebagai penutup Menteri Arifin berharap forum G20 dapat mengatasi tantangan global yang sedang dihadapi.

“Saya berharap kita dapat memperkuat solidaritas dalam menghadapi tantangan global. Tiap negara harus mengambil peran dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi untuk mengurangi krisis global, serta menawarkan win-win solutions bagi para anggota G20 dengan tetap mempertimbangkan prioritas negara masing-masing. Indonesia sangat ingin berkolaborasi secara global untuk memulihkan ekonomi dunia dan mengurangi dampak pandemik dan mengembalikan stabilitas pasar energi global,” tutup Menteri Arifin.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

MPR Raih Predikat WTP Lima Tahun Berturut-turut

JAKARTA-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai laporan keuangan MPR dalam posisi

PMK E-Commerce Berlaku Mulai 1 April 2019

JAKARTA-Para pedagang online tidak perlu khawatir dengan terbitnya Peraturan Menteri