Indonesia Miliki 40% Energi Panas Bumi Dunia

Friday 16 Sep 2016, 8 : 09 pm
by
Direktur Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi, Yunus Saifulhak

JAKARTA-Potensi energi panas bumi (geothermal) di Indonesia  mencapai 30.000 Megawatt (MW) atau  40 persen potensi geothermal dunia. 

Namun yang termanfaatkan hingga saat ini hanya sekitar 1,5 GW sehingga masih banyak yang belum termanfaatkan.

“Bangsa Indonesia dikarunia sumber-sumber renewable energy yang berlimpah seperti angin, matahari, air dan panas bumi. Dan potensinya sangat besar,” ujar Direktur Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi, Yunus Saifulhak seperti dikutip dari situs kementerian di Jakarta, Jumat (16/9).

Saat ini jelasnya, investor dari beberapa Negara sahabat menyatakan minatnya dalam pengembangan energi yang ramah lingkungan ini dan yang paling agresif adalah China.

“Banyak Negara saat ini menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam pengembangan panas bumi di Indonesia bukan hanya investor domestik namun juga investor luar negeri. Dalam proses lelang, mereka sudah menyebutkan perusahaannya misalnya, Enel dari Italia, Itai, Ormat dari Amerika, Jepang dan yang paling agresif adalah China,” katanya.

Sifat agresif ditunjukkan investor China dalam pengembangan panas bumi di Indonesia terlihat dari salah satu perusahaan mereka yakni PT KS Orka yang sudah mengembangkan panas bumi di wilayah kerja panas bumi (WKP) Sorik Merapi, Sumatera Utara dan bersamaan mengakuisisi saham di Sokoria, sebanyak 95%  dengan hanya menyisakan 5% untuk Bakrie.

Saat ini pemanfaatan energi bersih menjadi trend di Negara-negara maju dan pengembangan panas bumi di Indonesia sendir merupakan kegiatan prioritas nasional.

Investasi panas bumi mencapai USD 0,56 miliar jika dirupiahkan dengan kurs Rp 13.300 menjadi hampir sekitar Rp 7 triliun atau 58,3% dari target USD 0,96 miliar tahun 2016.

Menurutnya, masyarakat dunia saat ini sudah mulai mengalihkan penggunaan energi berbasil fosil kepada energi non fosil yang terbukti lebih ramah lingkungan seperti sumber daya panas bumi.

Panas bumi terbukti hanya sedikit menghasilkan emisi gas CO2 dibandingkan dengan sumber energi fosil, sehingga pengembangannya tidak merusak lingkungan, bahkan bila dikembangkan akan menurunkan laju peningkatan efek rumah kaca.

“Selain itu, pengembangan panas bumi dapat menjaga kelestarian hutan karena untuk menjaga keseimbangan sistem panas bumi diperlukan perlindungan hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Zulhas Dukung Indonesia Jadi Kiblat Modest Fashion Dunia

JAKARTA-Salah satu wujud komitmen Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjadikan Indonesia kiblat
BI

BI Klaim Cadangan Devisa Relatif Stabil

JAKARTA – Jumlah cadangan devisa pada akhir Agustus 2013 tercatat sebesar