Indonesia Sumbang 58 % Tenaga Kerja Konstruksi Asing di Malaysia

Wednesday 16 Jul 2014, 3 : 17 pm
by

JAKARTA-Jumlah tenaga asal Indonesia yang berkerja disektor konstruksi di Malaysia sangat signifikan. Data menyebutkan sebanyak 58 % atau sekitar 245 ribu orang tenaga kerja konstruksi asing resmi yang bekerja di negeri Jiran itu merupakan tenaga kerja asal Indonesia. Dari jumlah tersebut sebagian besar belum memiliki kecakapan khusus (general worker), yang berarti belum maksimal baik dari sisi kompetensi maupun pendapatan.“Karena itulah Pemerintah melalui Kementerian PU bekerjasama dengan Construction Industry Development Board (CIDB) Malaysia melaksanakan kerjasama pelatihan bagi pekerja konstruksi asal Indonesia”, ungkap Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Hediyanto W. Husaini pada Sosialisasi Program dan Tindak Lanjut Kerjasama Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia dengan Malaysia, di Jakarta, Selasa (15/07).

Kerjasama ini adalah kelanjutan dari kunjungan kerja yang dilanjutkan dengan penandatanganan MoU ke Malaysia beberapa waktu lalu oleh Kepala Badan Pembinaan Konstruksi yang disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum.

Target pelatihan mencakup 10.000 tenaga kerja konstruksi Indonesia, dimana di tahun ini akan diberikan pelatihan untuk sekitar 720 pekerja yang sedang bekerja di Malaysia. Sedangkan 240 pekerja lainnya akan dilatih di Indonesia melalui program kerjasama BP Konstruksi dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).

Kerjasama pelatihan tersebut pada saat ini mencakup 4 (empat) bidang, yaitu Brick layer, Plestering, Wooding, dan Painting. Menurut Kepala BP Konstruksi kerjasama Indonesia-Malaysia ini bisa menjadi pioneer kerjasama regional antar negara di ASEAN. “Jika antar negara ASEAN solid, ke depannya akan lebih mudah karena sudah ada contohnya”, tutur Hediyanto.

Kepala BP Konstruksi berharap materi pelatihan yang diberikan benar-benar memberikan peningkatan positif kepada pekerja konstruksi Indonesia. Karenanya penting pula memberi wawasan tentang peraturan-peraturan ketenagakerjaan di Malaysia, agar pekerja Indonesia tidak mendapat kesulitan sekaligus menjaga keamanan di negeri Jiran tersebut.

Tak hanya itu, Hediyanto mendorong kerjasama pelatihan yang dilakukan oleh sektor swasta langsung bekerjasama dengan pihak asing seperti CIDB Holdings ini. “Ada baiknya pelatihan ditangani oleh sektor swasta daripada oleh sektor publik, agar lebih profesional dan tidak terhambat oleh berbagai birokrasi”, ujar Kepala BP Konstruksi.

Pada pertemuan ini, pihak dari Malaysia diwakili oleh Dato’ Ir Rohaizi Mohd Jusoh dari CIDB, Sr Abdul Latif bin Hitam dari CIDB Holdings, Herney Bt Abd Ghafar dari CIDB Holdings, Major Ir. Kamaruzzaman Bin Hj Musa dari Kuala Lumpur International Airport Management and Professional College, Dolkipli Saian dari Akademi Binaan Malaysia Wilayah Tengah, dan Mazlan Bin Musman dari Akademi Binaan Malaysia Wilayah Tengah.

Sebelumnya, rombongan dari Malaysia mengunjungi Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri (B2PTKLN) CEVEST Bekasi, dan dilanjutkan mengunjungi Balai Pelatihan Konstruksi dan Peralatan Jakarta. Kunjungan yang dipimpin oleh Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Masrianto ini, dimaksudkan untuk menjajaki fasilitas yang dimiliki Indonesia terkait kerjasama pelatihan konstruksi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

suspensi, BEI, Saham HITS, KJEN

Tiga Investor Institusi Kompak Lepas 42,07 Juta Saham BOSS

JAKARTA-Tiga investor institusi memutuskan untuk menjual sebanyak 42,07 juta lembar
Untuk target pencatatan Efek baru di 2022 adalah sebanyak 68 Efek, yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi baru dan pencatatan efek lainnya yang meliputi ETF

BEI Yakin Inisiatif Kesetaraan Gender Mampu Tumbuhkan Kinerja Bisnis Perusahaan

JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini bahwa inisiatif penerapan kesetaraan