Industri Batik Tradisional Banten Perlu Pelatihan

Monday 17 Mar 2014, 10 : 25 pm
kemenperin.go.id

HT, SERANG-Industri batik Banten perlu mendapat pelatihan guna menghadapi pasar bebas Asean Economic Community (AEC).  Sehingga siap dalam menghadapi kompetisi global.
“Kegiatan Pelatihan Pengenalan Industri Batik bagi Kalangan Siswa  diharapkan menjadi pemacu pemerintah daerah  untuk mengembangkan industri kreatif batik melalui kurikulum pendidikan di Provinsi Banten,” kata Dirjen IKM Kementerian Perindustrian, Dra. Euis Saedah, M.Sc saat membuka Pembukaan Pelatihan Pengenalan Industri Batik Bagi Kalangan Siswa, di Serang, Senin, (17/03/2014).

Hadir pula, Bupati Serang, H. Tubagus Haerul Jaman dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, Drs. Ranta Soeharta, MM

Menurut Euis, Batik Banten terkenal mewarisi kearifan lokal yang tersisa dari pusat kerajaan pemerintah Islam Kesultanan Banten. Batik ini kaya muatan filosofi yang mengandung arti dalam setiap motif. “Hal ini yang menjadi ciri khas Batik Banten. Batik Baten memiliki identitas tell story (motifnya bercerita). Kekhasan inilah yang menjadikan Batik Banten terkenal hingga kancah internasional,” tambahnya.

Berdasarkan data Kemenperin, industri batik di Indonesia sampai saat ini tercatat berjumlah 48.300 unit usaha denga skala kecil dan menengah dan skala besar sebanyak 17 unit usaha  dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 797.351 orang dan nilai produksi sebesar Rp 3,1 Trilyun serta total ekspor sebesar US$ 110 juta.

Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri kecil menengah (IKM) nasional pada tahun 2014 mencapai 6%. Angka itu lebih rendah dibandingkan 2013 sebesar 6,2%. Tahun 2014 pertumbuhan IKM ditaksir melambat karena tantangan yang dihadapi lebih berat, antara lain kenaikan harga bahan baku, biaya energi gas, listrik, dan BBM.

Lebih jauh Euis berharap  pengembangan batik Indonesia 2025 menjadi  penggerak ekonomi kerakyatan yang berwawasan lingkungan. Maka kedepan harus ada langkah nyata dari seluruh pemangku kepentingan khususnya pelajar SMA dan SMK di Provinsi Banten. “Yang terpenting perkembangan batik tidak hanya dirasakan manfaatnya bagi pelaku usaha dan industri, namun yang terutama dapat  memberikan kesejahteraan bagi perajin batik itu sendiri,” pungkasnya. **cea

Don't Miss

Pengaruh Tekanan Dollar AS

JAKARTA-Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (21/3) diperkirakan kembali melemah
IPW

IPW Desak Polisi Tuntaskan Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Berinisial FB

JAKARTA-Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Polda Metro Jaya  menuntaskan proses