JAKARTA – Industri kreatif nasional terbukti menjadi penopang perekonomian baik sebagai penghasil devisa maupun pencipta lapangan kerja.
Untuk itu, industri ini harus memperlebar pasar ekspor ke negara berkembang.
“Peluang ekonomi dapat dimanfaatkan industri kreatif dari naiknya nilai tukar dollar terhadap rupiah yaitu memperbanyak volume ekspor,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin pada pembukaan Pameran ”Produk Fesyen dan Aksesori” di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (12/8).
Menurutnya, perdagangan ke luar negeri juga didorong untuk diperluas.
Jika sebelumnya ke negara-negara maju di Eropa, Jepang dan Amerika Serikat maka kali ini industri kreatif harus membidik pasar ekspornya ke negara-negara berkembang pesat atau emerging market seperti Amerika Selatan, Afrika dan Timur Tengah.
Berdasarkan data Kemenperin, pada tahun 2014 – 2015 nilai tambah dari sektor ekonomi kreatif diestimasi mencapai Rp 111,1 triliun.
Penyumbang nilai tambah tertinggi tersebut, antara lain subsektor mode, kuliner, dan kerajinan.
Komentari tentang post ini