Industri Penyiaran Swasta Perlu Diimbangi Lewat RUU RTRI

Tuesday 15 Jul 2014, 4 : 48 pm
daridulu.com

JAKARTA-DPR mengajukan usul inisiatif  RUU Radio Televisi Republik Indonesia (RTRI) sebagai langkah penggabungan antara RRI dan TVRI. Alasanya langkah ini untuk memperkuat RRI dan TVRI sebagai penjaga keutuhan NKRI, Budaya, Sumber Daya Alam dan nasionalisme di tengah menguatnya penyiaran swasta dan penyiaran dunia global. “Jadi, penggabungan RRI dan TVRI melalui RUU RTRI ini sangat penting di tengah menguatnya penyiaran swasta dan global,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya dalam diskusi ‘RUU RTRI-Radio Televisi Republik Indonesia’ bersama direktur RRI Niken Widiastuti dan Saprullah dari TVRI di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Menurut Tantowi, RUU RTRI akan mengatur bagaimana lembaga penyiaran publik ini, termasuk dari berbagai aspek. “Dampak dari penyiaran sekarang ini berbahaya kalau tidak diatur dengan baik, apalagi berdasarkan asas komersial, bisnis, dan apalagi kepentingan politik,” tegasnya

Tantowi berharap RTRI ini nanti menjadi penyeimbang bagi penyiaran publik lainnya yang berlomba-lomba mengejar rating dan keuntungan finansial lainnya. “RTRI harus menjadi penyeimbang dan menyiarkan capaian-capaian program pemerintah yang positif, tanpa terkooptasi untuk terus menumbuhkan nasionalisme dan mengawal NKRI sampai akhir hayat. Jadi, lembaga penyiaran publik ini suatu keniscayaan,” ujar politisi Golkar ini.

Hanya saja kata Tantowi, dibutuhkan anggaran yang cukup, karena RRI dan TVRI selama ini anggarannya tergantung pada anggaran dana bencana nasional. “Maka, kalau makin banyak terjadi bencana, maka anggaran penyiaran itu akan makin tergerus dan RRI dan TVRI akan menjadi tidak profesional serta kualitas kerjanya menurun. Kita ingin penyiaran seperti BBC, RTM (Malaysia), EBC Australia, NHK Jepang dan lain-lain,” tambahnya.

Karena itu lanjut Tantowi, sudah saatnya Indonesia mempunyai lembaga penyiaran publik yang kuat dan bisa bersaing dengan penyiaran swasta nasional maupun internasional.

Sementara itu, Dirut RRI, Niken Widyastuti menyatakan terima kasih pada Komisi I DPR yang telah berinisiatif untuk memajukan RRI dan TVRI melalui RUU RTRI tersebut. “RUU RTRI ini akan memperkuat keberadaan RRI dan TVRI. Dan, kalau anggarannya memadai setidaknya 10 kali lipat yang sekarang, maka bisa bersaing dengan BBC, NHK dan lain-lain,” katanya.

Saprullah juga menyampaikan hal yang sama, jika RRI dan TVRI sebelumnya sudah pernah menyatu. Karena itu dia tidak tahu kalau pasca reformasi ini tiba-tiba ada pemisahan antara RRI dan TVRI. “Jadi, RUU RTRI ini sebagai inspirasi bagi kita, karena RRI dan TVRI milik rakyat Indonesia, yang pendiriannya berdasarkan UU,” ungkapnya optimis. (ek)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ketemu Ganjar, Cicit Syech Abdul Qadir Al Jailani Sampaikan Kekagumannya pada Pancasila

LAMPUNG-Capres 2024, Ganjar Pranowo menghadiri Haul Akbar Syech Abdul Qadir

Presiden Minta Masyarakat Tak Terpancing Berita Hoax Soal Bencana

SULAWESI TENGAH-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat, khususnya yang berada