JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi April 2015 sebesar 0,36 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,91. Dari 82 kota IHK, tercatat 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual 1,31 persen dengan IHK 132,54 dan terendah terjadi di Cilacap 0,02 persen dengan IHK 120,76. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari 0,69 persen dengan IHK 112,66 dan terendah terjadi di Sukabumi dan Kendari masing-masing 0,03 persen dengan IHK masing-masing 119,06 dan 114,62.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan realisasi inflasi sebesar 0,36 persen merupakan  tertinggi pertama di bulan keempat sepanjang 5 tahun terakhir. Penyebab utama inflasi April ini adalah kenaikan bahan bakar minyak (BBM), tarif angkutan dalam kota dan lainnya. “‎Selama 5 tahun terakhir, pencapaian 0,36 persen adalah inflasi tertinggi pertama di April. Tertinggi lainnya kita pernah mencapai inflasi 0,21 persen pada April 2012, selebihnya deflasi,” ujar Suryamin kepada wartawan di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (4/5).
Menurutnya, kenaikan harga BBM menyumbang inflasi sebesar 0,22 persen dengan perubahan harga mencapai 5,68 persen dan bobot hampir 4 persen. “Ini kita menyesuaikan dengan harga minyak mentah dunia, sehingga harga Premium per 28 Maret 2015 masih berimbas pada inflasi dengan kenaikan Rp 500 per liternya,” katanya.