Inflasi IHK Maret 2020 Tercatat 0,10%

Wednesday 1 Apr 2020, 10 : 48 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2020 tetap rendah dan terkendali.

Inflasi IHK pada Maret 2020 tercatat 0,10% (mtm), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,28% (mtm).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko menjelaskan perkembangan ini dipengaruhi kelompok volatile food dan administered prices yang mencatat deflasi, serta inflasi inti, di luar harga emas, yang tetap terkendali.

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi IHK Maret 2020 tercatat tetap terkendali sebesar 2,96% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 2,98% (yoy).

“Ke depan, BI terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam sasarannya sebesar 3,0%±1% pada 2020,” ujarnya.

Menurutnya, inflasi inti secara umum tetap terkendali, meskipun secara bulanan meningkat. Inflasi inti tercatat 0,29% (mtm), meningkat dari inflasi bulan Februari 2020 sebesar 0,14% (mtm). Peningkatan inflasi inti ini terutama disumbang oleh kenaikan harga emas perhiasan sejalan dengan kenaikan harga emas dunia.

Secara tahunan lanjutnya, inflasi inti tercatat 2,87% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Februari 2020 sebesar 2,76% (yoy).

“Inflasi inti yang tetap terkendali tidak terlepas dari konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi tetap terjaga,” imbuhnya.

Dia mengatakan inflasi kelompok volatile food mengalami deflasi dipengaruhi koreksi beberapa harga pangan. Koreksi harga terjadi pada beberapa komoditas seperti aneka cabai, ikan segar, bawang putih, dan minyak goreng.

Perkembangan ini menyebabkan kelompok volatile food mencatat deflasi 0,38% (mtm), berubah dibandingkan dengan inflasi bulan Februari 2020 yang mencatat inflasi sebesar 1,27% (mtm).

“Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food pada bulan Maret 2020 tercatat 6,48% (yoy), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 6,68% (yoy),” terangnya.

Sementara itu, kelompok administered prices kembali mencatat deflasi sebesar 0,19% (mtm). Deflasi yang terjadi pada Maret 2020 ini lebih dalam dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,11% (mtm).

Perkembangan ini terutama didorong oleh berlanjutnya koreksi tarif angkutan udara. Sementara itu, inflasi aneka rokok meningkat sebagai dampak dari kenaikan cukai tembakau yang masih tertransmisikan secara bertahap hingga bulan Maret 2020.

“Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,16% (yoy), lebih rendah dari realisasi inflasi bulan Februari 2020 sebesar 0,54% (yoy),” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Mandiri Berencana Buka Layanan Debitnya ke Arab

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan memanfaatkan momen

Terbukti Bersalah, Henry J Gunawan Divonis 3 Tahun Penjara

SURABAYA-Upaya pasangan suami istri (Pasutri), Henry J Gunawan dan Iuneke