Ini Pandangan Fraksi-Fraksi Untuk APBN 2019

Friday 25 May 2018, 2 : 59 pm
by
Photo: cbn.net

JAKARTA- Sebanyak 10 fraksi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membacakan pandangannya terhadap kerangka ekonomi makro untuk tahun 2019. Secara keseluruhan, fraksi-fraksi tersebut menyetujui adanya pembahasan lebih lanjut mengenai kerangka ekonomi makro dan kebijakan fiskal 2019, namun ada dua fraksi yakni Gerindra dan Partai Keadilan Sosial (PKS) yang menginginkan adanya koreksi dan penajaman sasaran atas koreksi ekonomi makro tersebut.

Secara keseluruhan, Fraksi-fraksi mengharapkan Pemerintah dapat lebih menggenjot perekonomian serta mengoptimalkan strategi ekonomi yang mampu meningkatkan sumber daya dalam negeri.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendengarkan pendapat fraksi-fraksi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas Keterangan Kerangka Ekonomi Makro dan Kebijakan Pokok Fiskal APBN 2019 dalam sidang rapat paripurna DPR ke-25 di Ruang Rapat Paripurna DPR, Kamis (24/05).

“Fraksi partai Golkar mengapresiasi optimisme pemerintah dalam menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 pada kisaran 5,4%-5,8%. Fraksi partai Golkar menilai angka tersebut merupakan target yang pencapaiannya membutuhkan kerja keras,” ujar Edison Betaubun sebagai juru bicara fraksi partai Golkar.

Tingkat inflasi yang terjaga rendah selama beberapa tahun mendapat apresiasi dari para anggota dewan. Namun demikian, daya beli masyarakat harus tetap dijaga dengan program kerja Pemerintah yang dapat menjaga kestabilan ekonomi.

Terkait nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, Pemerintah diharapkan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia sehingga dapat menjaga kestabilan nilai tukar serta menjaga kepercayaan dunia usaha.

Dari fraksi PAN menyampaikan bahwa Pemerintah harus mampu mengantisipasi isu Fed Fund rate dan Yield Treasury Bond yang dapat mempengaruhi defisit neraca perdagangan.

“Terhadap belanja negara, Pemerintah diharapkan lebih memprioritaskan belanja yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan rakyat, belanja harus didorong untuk kegiatan sektor produktif yang memberikan nilai tambah (value added),” jelas Adisatrya Suryo Sulistio perwakilan juru bicara dari Fraksi PDIP.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

IKI Mei 2023 Capai 50,9, Industri Masih Optimis

JAKARTA-Perlambatan ekonomi global yang terjadi sejak akhir tahun 2022, kenaikan

Kuartal III-2014, Pendapatan Premi Prudential Life Rp19,9 Triliun

JAKARTA-PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatat total pendapatan premi