Investor Inggris Tertarik Perbanyak Investasi di Sektor Jasa Keuangan

Wednesday 28 Aug 2019, 12 : 13 am
by
OJK
Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso

JAKARTA-Sejumlah perusahaan investasi yang berasal dari Inggris menyatakan tertarik untuk memperbanyak investasinya di sektor jasa keuangan terutama yang berhubungan dengan “green financing” dan menunjang pencapaian program pembangunan berkelanjutan.

Demikian pernyataan yang mengemuka dalam pertemuan United Kingdom Financial Services Dialogue 2019, akhir pekan lalu di Jakarta yang dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins serta puluhan investor dan jajaran eksekutif pasar keuangan Inggris.

Acara itu diselenggarakan oleh Young Indonesian Professionals’ Association (YIPA) Inggris Raya yang berkerjasama dengan OJK and BritCham Indonesia dan didukung oleh British Embassy Jakarta, ICMA, ASIFMA, Equatorise, Accenture dan Ginting & Reksodiputro.

“Acara ini diadakan karena ada ketertarikan untuk semakin mempererat hubungan bisnis dan investasi dari Inggris ke Indonesia” kata Direktur Eksekutif, YIPA Inggris RayaSteven Marcelino.

Dubes Owen Jenkins juga menjelaskan bahwa Inggris sudah memposisikan diri sebagai negara mitra bagi Indonesia untuk berkolaborasi dalam green finance, Islamic finance, fintech dan berbagai insitiatif penting lainnya di pasar keuangan.

Sampai 2019, indikator “perekonomian hijau” di Indonesia tumbuh cukup signifikan dengan total “green loans” di 133 miliar dolar AS (Rp 1,850 triliun), pengeluaran akumulatif “green bonds” 169 juta dolar AS dan pengeluaran “green sukuk” Pemerintah 2 juta dolar AS.

Wimboh Santoso dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia serta sektor jasa keuangan berada dalam kondisi yang stabil dan terjaga termasuk untuk menghadapi kondisi pelambatan perekonomian global.

OJK menurut Wimboh bersama Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat untuk merespons tantangan-tantangan eksternal dengan berbagai kebijakan yang antisipatif, diantaranya Pemerintah meluncurkan berbagai tax incentives untuk menarik investasi masuk ke Indonesia.

Bahkan BI sendiri telah menurunkan suku bunga sebanyak 50bp ke level 5.5% dalam dua bulan terakhir untuk antisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

OJK berkerjasama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah baik pusat maupun daerah, Kadin, Apindo dan pelaku di industri keuangan untuk pengembangan sektor unggulan, yaitu: Pariwisata, Manufaktur, Pertambangan, Agribisnis dan Perikanan.

Pengembangan sektor unggulan ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor dan substitusi impor, membuka lapangan kerja dan meningkatkan tax based.

Pada kesempatan sama, BritCham Indonesia memberikan penghargaan kategori Special Alumni Award kepada Wimboh Santoso pada acara 40th Anniversary Special Discretaionary Award Night.

Penghargaan ini diberikan karena peran besar Wimboh Santoso sebagai alumni salah satu perguruan tinggi di Inggris dalam meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi dan keuangan antara Indonesia dan Inggris sesuai dengan kapasitasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jokowi Ditantang Buang Menteri Terindikasi Korupsi

JAKARTA-Tantangan berat pemerintahan Jokowi membentuk kabinet yang antikorupsi. Artinya bukan
inisiatif modern bank serta digital banking menjadi salah satu komitmen BSI untuk mewujudkan one stop financial banking serta memberikan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi melalui kecepatan akses, ketepatan serta keamanan dalam bertransaksi.

Bank Syariah Indonesia Operasikan Kantor Cabang Digital

JAKARTA-PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meresmikan kantor cabang digital