JAKARTA-Pemerintah tampaknya lebih mendorong investor lokal untuk memiliki saham PT Bank Mutiara Tbk (BCIC). Meski saat ini ada investor asing yang berminat pada Bank Mutiara. “Kami inginnya mengutamakan yang lokal,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, Kamis (5/6).
Diakui Muliaman, hingga saat ini lembaganya belum menerima informasi terbaru dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengenai proses divestasi Bank Mutiara yang kini tengah memasuki penawaran awal. “Kami belum terupdate oleh pemegang saham,” ujarnya
Menjelang penawaran PT Bank Mutiara Tbk, kepada calon investor, justru kinerja bank tersebut naik sepanjang semester I-2014.”Kita optimis akan terus membukukan laba sepanjang kinerja semester pertama tahun ini,” kata Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara, Rohan Hafas
Lebih juah Rohan menjelaskan sepanjang kuartal I-2014, Bank Mutiara membukukan laba Rp 12,1 miliar. Papa kuartal kedua, perseroan mengharapkan pertumbuhan yang kurang lebih sama dengan kuartal pertama.
Ia menambahkan, bank dengan kode emiten BCIC ini tidak akan terlalu agresif dalam peningkatan kinerja pada masa divestasi. Sebab, strategi eks Bank Century ini ingin meningkatkan nilai, alih-alih pertumbuhan aset. “Kisarannya tidak jauh-jauh dari kuartal I-2014,” kata Rohan di Jakarta, Rabu (4/6).
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Lembaga Penjamin Simpanan Samsu Adi Nugroho menjelaskan terkait penjualan Bank Mutiara, sudah ada beberapa perusahaan yang memasukkan proposal. “Kemarin dua dan tadi ada beberapa. Mungkin total ada empat sampai perusahaan,” jelas Samsu.
Lebih lanjut Samsu mengungkapkan, LPS masih membuka peluang penawaran penjualan Bank Mutiara dari investor yang berminat sampai dengan Kamis (5/6) esok. Setelah itu, LPS akan mengevaluasi proposal yang masuk selama dua hingga tiga pekan. Seluruh investor memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke tahap selanjutnya. Bagi LPS, penjualan Bank Mutiara harus selesai tahun ini. Pihaknya akan melihat penawaran mana yang dinilai paling menguntungkan bagi penjualan Bank Mutiara. “Kalau harga tinggi tapi bayarnya dicicil 50 tahun atau dibayar dengan gedung, itu kan tidak menguntungkan,” pungkasnya. (ek)