Ir. Sadar Subagyo, Politisi “Garang” dari Senayan

Wednesday 11 Mar 2015, 10 : 37 am
by
Ketua HKTI, Sadar Soebagyo

Bertemu Ir. Sadar Subagyo terasa menyapa teman lama. Gaya bicaranya blak-blakan, to the point dan sarat canda, membuat siapa pun akan merasa nyaman dan dekat meskipun baru bertemu. Dia seorang pribadi yang ramah dan sangat hangat. Keberadaan sebagai pengusaha telah membentuk karakternya, menjadi pribadi yang tidak bertele-tela dalam menyampaikan gagasan. Tegas, jelas, sistematik dan selalu menohok pada pokok persoalan. Kebiasaan ini kemudian dibawanya ke ranah politik ketika memasuki panggung ril politik di Komisi XI DPR RI yang membidangi perbankan, pajak, dan keuangan.  Di Komisi XI ini, Sadar benar-benar memperlihatkan kelasnya sebagai seorang politisi yang handal dan cerdas.

Dikalangan wartawan, Sadar kerap dijuluki  politisi “garang” dari Senayan. Label ini, tentu tidak sembarang disematkan kepadanya.  Maklum, gaya bicaranya yang keras dan menohok disertai dengan data-data yang sangat valid kadang-kadang membuat mitra kerjanya merah kuping. Bahkan, Sadar tidak segan mengeritik jika data yang disajikan mitra kerjanya sumir atau lemah.

Sebagai politisi,  Sadar merupakan sosok politisi yang dibutuhkan Indonesia saat ini.  Argumentasinya sangat berbobot. Data-data pendukungnya sangat kuat dan bermutu. Bahkan, isu yang diungkap Sadar selalu ditunggu oleh wartawan karena menjadi headline berita.  Itu jugalah yang menjadi faktor pembeda Sadar dengan koleganya di Komisi XI DPR.

Meskipun garang diruang sidang,  penggemar benda-benda pusaka ini tidak pernah lupa kalau dilahirkan dari keluarga sederhana dari darah seorang sopir truk. Ia bahkan bangga disebut anak seorang sopir.

Pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah 30 Oktober 1958 ini, terlahir bukan dari kalangan ningrat Jawa. Ayahnya adalah seorang sopir truk militer dengan pangkat sangat rendah namun kemudian memilih keluar dari status Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetapi tetap menekuni pekerjaan sebagai sopir truk swasta. Sementara ibunya seorang ibu rumah tangga juga dengan pendidikan rendah, sehingga otomatis tidak terlalu banyak membantu sang ayah untuk menghidupkan 10 anak.  Tiga perempuan dan tujuh laki-laki.

Meskipun hidup dalam dekapan didikan orang tua yang sangat pas-pasan dari segi ekonomi, Sadar Subagyo sangat bangga dengan keseharian orang tuanya yang bijak dan pandai dalam mendidik anak-anak. Karena tanpa sentuhan pendidikan keras dan disiplin tinggi, ia sangat yakin kehidupannya tidak akan seperti saat ini.

“Saya tidak seperti ini, kalau tidak dididik dengan keras oleh ayah. Bapak saya seorang sopir truk, anaknya sepuluh,” kata Sadar.

Gaya pendidikan keluarga yang berdisiplin tinggi ini ternyata memberikan efek yang sangat positif bagi perkembangan saudara-saudaranya. Menurut Sadar mereka semuanya mendapat beasiswa dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, sehingga orang tua tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk pendidikan. Alhasil semuanya menjadi manusia yang memiliki kualitas mumpuni. Saudaranya ada yang berprofesi sebagai pengusaha, militer berpangkat jenderal berbintang tiga dan ada pula yang menjadi dokter. “Ya, dikaruniakan mudah ingat, susah lupa. Jadi saya akui dengan bapak saya. Saya nggak tau, apakah saya bisa seperti bapak saya atau tidak. Dimana anak-anak saya mencapai posisi seperti saya? Saya nggak tau juga,” ujarnya dengan nada bangga kepada sang ayah.

Ayahnya memang luar biasa. Ia mendidik dengan disiplin tinggi dan selalu menanamkan sikap kerja keras, serta gentle dalam pergaulan. Apabila melakukan kesalahan terhadap orang lain maka wajib hukumnya untuk meminta maaf. Jangan mengambil barang orang lain dan jangan iri terhadap keberhasilan orang lain. “Nilai-nilainya sederhana,” tuturnya.

Ia mengaku ketika masih kanak-kanak kerjanya setiap hari melap (membersihkan) meja dan kursi kadang-kadang membereskan rumah atau mencuci piring. Tetapi kadang ia lupa karena sibuk dengan urusan lain. Jika itu terjadi, maka siksaanya tidak boleh pergi sekolah. Ia bahkan sampai menangis merengek agar pergi sekolah tetapi ayah tetap pada hukumanya. Tidak ada toleransi bagi yang melanggar aturan yang telah dibuat. “Kita nangis-nangis. Tapi tetap tidak boleh pergi sekolah,” ujar anak ke enam ini.

Begitu pula dengan urusan bangun pagi. Kalau bangun lewat dari jam lima pagi maka resikonya adalah basa kuyup karena sang ayah tentu akan mengambil air dari bak mandi dan menyiram seluruh tubuh yang sedang keasikan tidur nyenyak. “Disiplin itulah akhirnya membentuk kami seperti ini,” tambah presiden direktur PT. Konsulindo Informatika Perdana (Perdana Consulting) ini.

Setelah tamat Sekolah Menengah dari Purwokerto, Sadar memilih kampus Intitute Pertanian Bogor (IPB) sebagai kampus pilihannya. Kebetulan ia mendapat beasiswa penuh, sehingga orang tuanya tidak terlalu banyak memikirkan biaya kuliahnya. Selepas menamatkan kuliah Sadar di daulat menjadi asisten dosen di IPB, karena ia masuk nominasi sebagai mahasiswa dengan lulusan terbaik.

Namun ia harus melepaskan pekerjaan tersebut karena sang pacar juga menginginkan pekerjaan tersebut. President Director PT. Arzak Dian Kobar ini kemudian meninggalkan kampus dan menjadi asisten peneliti di Balai Penelitian Bogor. Prestasi sebagai peneliti sangat luar biasa. Hasil temuannya berupa pengembangan model rumah asap untuk karet rakyat. Model ini menjadi sangat penting di gunakan meningkatkan kualitas karet yang dikembangkan di Perkebunan Inti rakyat (PIR) di seluruh Indonesia. Ketika itu pemerintah mengembangkan 1 juta hektar kebun karet di seluruh Indonesia.

Setelah menikah, ia kemudian resign dari balai riset dan pada 1983 bekerja di Metro Data sebagai bussines representative. Dari situ Sadar di kirim untuk studi komputer di California, Amerika Serikat. Sekembali dari Amerika pada tahun 1985,  ia bekerja di Mosanto Co. sebagai Marketing eksekutif. Pada 1986 pindah ke PT. Astra Graphia di divisi komputer. Pada 1993 mengasah kemampuan di bidang IT di International Dev. Agency for Indonesia, DEC, USA dan pada 1995 hingga sekarang menjadi presiden director PT. Arzak Dian Kobar. Selebihnya pada 2001 mendirikan PT. Konsulindo Informatika Perdana (Perdana Consulting). Perusahan yang bergerak dibidang konsultasi IT (informatika technologi).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Indonesia Menjadi Target Utama Perang G-IV

SOLO-Sebanyak 70% konflik dunia dilatarbelakangi oleh perebutan sumber-sumber energi yang

Ini Alasan GIAA Kembalikan Pesawat Lebih Awal ke Perusahaan Leasing

JAKARTA-PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyebutkan pengembalian dua unit