IRESS: Lawan Begal Blok Mahakam!

Thursday 19 Mar 2015, 3 : 15 am
by

JAKARTA-Petisi Blok Mahakam untuk Rakyat menyampaikan 8 poin ultimatum kepada pemerintah menyusul sikap pemerintah yang hingga saat ini belum juga menetapkan secara resmi status pengelolaan Blok Mahakam yang kontraknya berakhir pada 31 Maret 2017. Padahal pemerintah pernah menjanjikan untuk membuat keputusan pada bulan Februari 2015, segera setelah Pertamina menyampaikan proposal pengelolaan.

Salah satu poin ultimatum itu adalah menuntut pemerintah untuk segera menerbitkan surat keputusan penyerahan 100% saham Blok Mahakam kepada Pertamina tanpa kewajiban mengikutsertakan Total dan Inpex. Pemerintah menyatakan akan menyerahkan 100% Blok Mahakam kepada Pertamina(12/3). Namun pernyataan tersebut belum juga dibuktikan dengan penerbitan keputusan, baik oleh Menteri ESDM atau Presiden RI. “Sehingga tentu saja rakyat menjadi ragu atas komitmen pemerintah untuk mendukung dan membesarkan perusahaan milik bangsa sendiri. Jangan-jangan pernyataan tersebut hanya “sandiwara”, karena adanya tekanan atau niat oknum-oknum tertentu untuk tetap memberi saham kepada Total dan Inpex,” Koordinator “Petisi Blok Mahakam untuk Rakyat” Marwan Batubara di Jakarta, Kamis (19/3).

Di sisi lain tersebar pula informasi bahwa komposisi pemilikan saham Blok Mahakam sejak 1 April 2015 adalah 51% Pertamina, 30% Total dan 19 Daerah (11/3). Komposisi pemilikan saham tersebut telah diberitakan oleh sejumlah media cetak dan elektronik. “Tanpa didukung dokumen penetapan pemerintah, tentu saja berita tersebut tidak perlu dipercaya. Namun, dengan lambatnya penerbitan surat keputusan dari pemerintah, bisa saja berita tentang komposisi saham tersebut memang benar adanya,” imbuhnya.

Marwan yang juga pengamat Indonesia Resources Studies (IRESS) meyakini adanya oknum-oknum partai, penguasa dan pengusaha berprilaku sebagai begal yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan kontrak Mahakam. Para “begal” Mahakam ini bekerja untuk asing dan pengusaha swasta dalam rangka berburu rente, memperoleh kesempatan bisnis, mendapat dukungan politik. “Guna mencapai tujuan, para begal antara lain mengintervensi keputusan, menunggangi daerah, menyebar kebohongan, mengkampanyekan kelemahan Pertamina, membodohi masyarakat,” pungkasnya.

Berikut isi lengkap “Petisi Blok Mahakam untuk Rakyat”
1.Menuntut pemerintah untuk segera menerbitkan surat keputusan penyerahan 100% saham Blok Mahakam kepada Pertamina tanpa kewajiban mengikutsertakan Total dan Inpex;

2.Meminta kepada Total, Inpex dan para antek pendukungnya, termasuk para oknum begal di seputar istana, untuk menghentikan segenap upaya mempengaruhi pemerintah dalam memutuskan penyerahan 100% Blok Mahakam kepada Pertamina;

3.Meminta pemerintah menertibkan dan “mengamankan” para oknum pejabat yang melakukan “akrobat pernyataan”, mencari-cari alasan dan menggiring opini publik untuk masih memberi kesempatan kepada asing memiliki saham Blok Mahakam;

4. Meminta pemerintah untuk berperan aktif mengendalikan dan menjamin penyerahan 10% saham Pertamina di Blok Mahakam kepada Pemrov Kaltim dan Pemkab Kutai Kartanegara. Partisipasi kedua pemda memiliki saham Blok Mahakam bersama Pertamina harus diwujudkan dalam sebuah konsorsium yang tidak melibatkan perusahaan swasta;

5.Meminta pemerintah dan Total untuk segera memberi kesempatan kepada Pertamina melakukan berbagai langkah dan program yang dibutuhkan guna menjamin terwujudnya pengalihan pengelolaan Mahakam secara lancar dan mulus, selama masa transisi;

6. Meminta semua pihak, terutama para oknum begal Mahakam, untuk menghentikan intervensi, melakukan KKN dan menggadaikan kekayaan rakyat dalam rangka berburu rente dan memenuhi kepentingan pihak asing maupun para investor;

7. Meminta manajeman Pertamina untuk konsisten dengan sikap yang telah dinyatakan oleh manajemen Pertamina terdahulu, sejak 2010, yakni “Mau dan Mampu Menglola 100% saham Blok Mahakam”;

8.Meminta kepada KPK untuk memantau dan mencermati langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam proses menuju penetapan status kontrak dan pemilikan saham Blok Mahakam. (ALFONS)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pekan Ke-4 Agustus, Net Sell Investor Asing Capai Rp1,88 Triliun

JAKARTA-Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aktivitas perdagangan saham di periode
PT Samudera Indonesia Tbk

Lautan Luas Raih Pendapatan Rp7,32 Triliun pada 2023

JAKARTA – PT Lautan Luas Tbk (LTLS) meraih pendapatan Rp7,32