ITS Ciptakan Perahu Evakuasi Berbahan Plastik

Tuesday 28 Oct 2014, 8 : 31 pm
by

SURABAYA-Eksistensi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai kampus yang penuh inovasi kembali ditunjukkan bagi masyarakat Indonesia untuk masa depan. Baru-baru ini, sejumlah mahasiswa dan dosen Jurusan Teknik Perkapalan ITS membuat inovasi baru berupa perahu yang aman untuk menolong korban bencana banjir.

ITS bekerjasama dengan perusahaan swasta CV Pionir Mandiri Jaya telah mengembangkan prototipe rescue boat berbahan plastik. Perahu ini memiliki ukuran panjang 2,3 meter, lebar 1,5 meter, tinggi 0,8 meter, dan sarat 0,25 meter. Perahu ini memiliki kapasitas angkut delapan orang. Prototipe tersebut telah diuji stabilitasnya di Laboratorium Hidrodinamika Jurusan Teknik Perkapalan FTK ITS. “Desain plastik rescue boat dengan sarat rendah ini sangat cocok digunakan dalam proses evakuasi korban banjir,” tutur Ir Wasis Dwi Aryawan MSc PhD, dosen penggagas perahu inovatif ini. Karena itu, menurutnya, perahu tersebut akan tetap dapat digunakan tanpa khawatir mengalami kandas.

Selain itu, prototipe ini sendiri dibuat dengan desain lambung ganda (double hull). Sehingga jika terjadi benturan yang menyebabkan sobeknya lambung luar, maka rescue boat masih bisa mengapung tanpa khawatir akan tenggelam. Untuk meningkatkan kekuatan kapal terhadap benturan maka dilakukan pengisian busa pada lambung ganda.

Wasis menegaskan bahwa karya tersebut sangat aman. “Bahan yang ringan dan juga bentuknya seperti kotak menambah keamanan pada perahu ini,” terang dosen Jurusan Teknik Perkapalan ITS tersebut. Tak hanya itu, Wasis menyatakan bahwa karya tersebut juga lebih murah dibandingkan dengan rescue boot biasa. Menurutnya, inovasi buatan kampus ini bisa lebih murah sampai 25 persen.

Karya ini sendiri merupakan sebuah inovasi yang tepat guna bagi masyarakat. Dengan adanya perahu tersebut juga bisa membantu industri yang membuat plastik. Keuntungan lain dari adanya perahu tersebut yakni bisa didaur ulang secara terus menerus. “Sangat berbeda jauh dengan perahu yang menggunakan bahan fiber glass, meski ringan tapi bahan tersebut hanya untuk sekali pakai,” tutur Wasis.

Yang cukup lama dari proses ini, menurut Wasis, adalah membuat cetakannya. Perahu ini sendiri dibuat melalui sebuah cetakan yang sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari panjang, lebar, dan tinggi kapal semuanya sudah ditentukan terlebih dahulu lewat pembuatan cetakannya. Pembuatan cetakannnya sendiri bisa menghabiskan waktu selama seminggu. Namun untuk produksi kapal, per harinya bisa sampai mencapai enam buah kapal.

Perahu buatan kampus ITS ini juga sudah dikirim ke Bojonegoro untuk persiapan menghadapi banjir dari sungai Bengawan Solo. ”Sudah kami kirim beberapa ke sana (Bojonegoro, red), mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar laki-laki yang memakai kacamata tersebut. Ia pun memberikan bocoran bahwa ke depan akan mencoba membuat perahu yang memiliki ukuran hingga sepuluh meter.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Industri Manufaktur Jadi Daya Ungkit Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA-Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan industri manufaktur mampu jadi

Digital Banking Berikan Kemudahan Pengajuan Pinjaman Tunai

JAKARTA-Layanan perbankan digital terus berinovasi. Melalui digibank by DBS nasabah