Jangan Naikkan Gas 12 Kg Seenaknya

Tuesday 5 Mar 2013, 12 : 56 pm

JAKARTA-Pemerintah mengancam pengecer gas elpiji yang sengaja menaikkan harga elpiji 12 Kg terlebih dahulu. Padahal pemerintah belum menyetujui usulan PT Pertamina (Persero) untuk menaikan harga elpiji 12 Kg. “Tidak boleh naikkan sendiri, itu sama dengan nyolong kalau menaikkan sepihak. Mereka sudah dapat porsi keuntungan,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa (5/3).

Menurut Hatta, mengancam pengecer nakal. Karena menaikkan harga elpiji 12 Kg itu dinilai sebagai pelanggaran hukum. “”Ya itu melanggar nggak boleh, harga ditetapkan Pertamina karena setiap penjual sudah punya porsi sendiri-sendiri sehingga sudah ada tarifnya,” tegasnya

Namun demikian Hatta mengakui rencana PT Pertamina untuk menaikan harga elpiji 12 Kg sejatinya merupakan aksi korporasi dan hal itu tak dilarang. Hanya saja, alangkah baiknya rencana Pertamina itu dikonsultasikan kepada pemerintah agar pemerintah bisa mengetahui apa dampaknya. “Pertamina sebetulnya bisa saja menetapkan karena tidak perlu persetujuan pemerintah, itu namanya corporate action. Tapi tetap saja Pertamina minta pemerintah untuk memberikan pandangan terhadap rencana itu. Kita bilang kita harus lihat secara keseluruhan,” jelasnya

Hatta mengatakan pertemuannya dengan Menteri ESDM Jero Wacik dan Menteri BUMN Dahlan Iskan serta Menteri Keuangan Agus Marto hari ini sudah dibahas soal usulan kenaikan elpiji 12 Kg belum diputuskan. Pertimbanganya soal potensi migrasi pengguna elpiji 12 Kg ke 3 Kg, survei kemungkinan inflasi dan daya beli masyarakat.

Yang jelas, kata Hatta, keputusan mengenai naik tidaknya elpiji 12 kg akan dilakukan Maret 2013 ini. “Nggak ada yang berlarut-larut, Pertamina sudah mengharapkan Maret ini. Nggak ada yang berlarut-larut dan jangan dorong-dorong kok sepertinya senang menaikkan ini kan sedang dikaji,” tuturnya

Ditempat terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menolak adanya kenaikan harga elpiji 12 kg. Alasannya, jika PT Pertamina (Persero) merasa rugi, Jero memintany untuk subsidi silang dari bisnis internal. “Ada yang untung, untung, untung. Saya kemarin lihat Pertamina setor deviden sekian triliun. Yang ini rugi berapa triliun, di situ kita mesti hitung. Berapa yang harus kita subsidi silang,” ungkapnya

Menurut Jero, harus ada pertimbangan yang matang dalam kebijakan ini. Sebab ini menyangkut daya beli masyarakat. “Kalau untuk kenaikan yang menyangkut rakyat, itu harus hati-hati. Harus kita hitung betul,” ucapnya.

Diakui Jero, kerugian yang diderita Pertamina dalam bisnis elpiji 12 kg. Akan tetapi, apakah solusinya harus dengan menaikan harga elpiji. “Saya mau berfikir begini, Pertamina untung berapa setahun? Kalau untung sekian triliun, yang ini rugi sekian, untuk rakyat kita hitung. Apa terus harus dinaikkan,” pungkasnya. **can

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tak Pakai Masker, Gadis Cantik Ini Terjaring Razia Satpol PP

TANGERANG-Operasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan protokol kesehatan bagi

Kuartal Pertama, Kinerja BAJA Berbalik Bukukan Laba Rp42,93 Miliar

JAKARTA-PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) selama tiga bulan pertama tahun