JBIC Siap Bantu Pembiayaan Infrastruktur Listrik Dapat Prioritas

Monday 1 Oct 2012, 9 : 09 am
by
ILUSTRASI

JAKARTA-Lembaga donor asal Jepang, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) menegaskan komitmen untuk membantu Indonesia melalui skema pembiayaan Kemitraan Pemerintah-Swasta untuk proyek pembangkit listrik.

“Kalau untuk sektor listrik, selama ini JBIC fokus membiayai proyek pembangkit dan kami ingin membiayai proyek efisiensi distribusi listrik,” kata CEO Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Hiroshi Watanabe di Jakarta.

Menurut Hiroshi, pemerintah Jepang memiliki teknologi untuk mendistribusikan listrik secara efisien ke daerah dan siap membantu Indonesia dalam pengembangan infrastruktur tersebut.

“Jepang mempunyai teknologi tinggi untuk mendistribusikan listrik dengan efisien. Kami siap membantu kalau pemerintah Indonesia berminat,” tambahnya.

Namun, JICA tidak hanya fokus untuk membantu pembiayaan infrastruktur pembangkit listrik tetapi juga sarana pemeliharaan air bersih dan saluran pembuangan serta transportasi kota.

Hiroshi juga menambahkan ada lima kriteria negara yang dapat dibantu melalui skema pembiayaan infrastruktur JICA yaitu negara tersebut dapat melaksanakan proyek secara efisien dan melakukan transparansi dalam prosedur.

Lebih jauh kata Hirosho, negara tersebut tidak memiliki masalah korupsi, peduli terhadap masalah lingkungan hidup dan mendukung perdamaian dunia.

“Dari kriteria tersebut Indonesia tidak mendapat nilai 100%, tapi secara umum Indonesia nilainya sangat tinggi, sehingga investasi JBIC paling besar ke Indonesia dibandingkan negara lain di dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menegaskan hal paling penting dalam pembangunan infrastruktur yang dibayai dalam skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) adalah good governance.

Karena dengan begitu, maka pemerintah tidak perlu lagi memikirkan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur karena dengan good governance yang baik maka akan dengan sendirinya pendanaan akan datang dengan sendirinya.

“Pembiayaan (infrastruktur) memang penting tapi bukan satu-satunya yang diperlukan untuk mengelola proyek PPP yang dibutuhkan pemerintah, karena yang juga paling penting adalah good governance dari pengelolaan proyek tersebut,” ungkapnya.

Don't Miss

Utang Luar Negeri Indonesia Naik 6,2%

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada
Perkuat Modal, MPPA Siap Private Placement Maksimal 752,91 Juta Saham

Soho Global Health Siap Stock Split Jadi Rp50 per Saham

JAKARTA-PT Soho Global Health Tbk (SOHO), perusahaan farmasi siap melaksanakan