Jelang Implementasi MEA, UMKM Harus Naik Kelas

Monday 7 Dec 2015, 4 : 19 pm
by
Anggota Fraksi NAsdem, Komisi XI DPR RI Ahmad Sahroni

JAKARTA-Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Sahroni meminta pelaku  Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar meningkatkan kapabilitas dan kualitas produknya agar dapat bersaing dengan Negara anggota ASEAN menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Kesiapan pelaku UMKM sangat penting agar produk Indonesia tidak tergilas saat integrasi ekonomi ini diterapkan.  “Pelaku usaha sektor usaha kecil ini harus memanfaatkan peluang MEA,” ujar  Sahroni di sela-sela kegiatan “Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” di kelurahan Lagoa, Jakarta Utara.

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di kelurahan Lagoa itu diikuti 150 orang warga, tokoh masyarakat, dan konstituen di daerah Lagoa – Jakarta Utara.  Disela-sela acara sosialisasi ini,  beberapa warga menyampaikan pertanyaan tentang persyaratan peminjaman modal bagi UMKM.

Usia produktif yang semakin meningkat ditambah pemberlakuan MEA dalam waktu dekat ini membuat warga cemas akan hilangnya kesempatan mereka mencari nafkah di suatu perusahaan.

Sehingga tidak menutup kemungkinan banyak pencari kerja yang banting stir menggarap UMKM. Untuk itu, masyarakat meminta para pemangku kekuasaan agar meringankan persyaratan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM.  “Memang tidak mudah untuk merubah suatu kebijakan lama karena pada dasarnya suatu kebijakan yang dibuat tidaklah akan menguntungkan semua pihak. Namun akan saya usulkan untuk mempermudah persyaratan peminjaman modal bagi UMKM yang dikeluhkan warga karena  memberatkan mereka” lanjut Ketua DPP Partai NasDem tersebut.

Dia menilai, perhatian pemerintah terhadap sektor UMKM ini sangat besar.  Ini ditandai dengan pengucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kendati hingga saat ini, realisasi penyalurannya. Sampai dengan 23 November 2015 realisasi penyaluran KUR baru mencapai 41% atau sekitar Rp 12,3 triliun sampai Rp 12,4 triliun dari target penyaluran KUR pemerintah sebesar Rp 30 triliun dengan bunga sebesar 12% setahun dalam APBN Perubahan 2015. Di tahun 2016 pemerintah menargetkan penyaluran KUR dapat mengcover Rp 100 triliun sampai Rp 120 triliun dengan tingkat suku bunga 9% setahun.

Sahroni meminta masyarakat tidak perlu takut menghadapi MEA ini.  MEA harus menjadi peluang serta tantangan bagi masyarakat Indonesia. “Saya merespon positif MEA ini. Ini ujian bagi pelaku usaha kita, apakah bisa naik kelas,” terangnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Hadiri ASEAN-Jepang Business Week, Menperin Agus Paparkan Tiga Isu Penting

TOKYO-Indonesia mendukung penguatan kerja sama yang komprehensif antara ASEAN dan

Kuartal Ketiga, Pendapatan ESSA Tumbuh 132% Jadi USD557 Juta

JAKARTA-PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) selama sembilan bulan pertama