Jelang MEA, BKPM Promosikan Sektor Farmasi ke Investor

Saturday 8 Aug 2015, 7 : 06 pm
by

JAKARTA-Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus berupaya menarik sebanyak mungkin investasi ke Indonesia. Salah satu sektor potensi yang dijual ke investor adalah investasi sektor farmasi. Langkah ini juga sekaligus mengurangi ketergantungan impor untuk bahan baku dan produk farmasi.
Merujuk data BPS sepanjang 2010-2014, terdapat defisit neraca perdagangan produk farmasi mencapai US$ 863,5 juta. “Penyebab defisit neraca perdagangan sektor farmasi adalah tingginya impor bahan baku, hingga mencapai 95%. Oleh karena itu, BKPM berusaha menarik investor agar menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya. Dengan demikian, kita dapat mengurangi impor sehingga dapat menyeimbangkan neraca perdagangan,”jelas Kepala BKPM Franky Sibarani beberapa waktu lalu.
Pemerintah jelasnya, berkomitmen mendorong industri farmasi untuk lebih berkembang, terutama menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Selain bahan baku obat, investasi di bidang alat kesehatan juga sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan secara teknologi, Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara maju. “Jadi diharapkan investasi alat kesehatan juga dapat menciptakan transfer teknologi”, tambahnya.
Menurut data BKPM, sepanjang Semester I 2015, terdapat pengajuan Izin Prinsip PMA sektor farmasi senilai USD 53,13 juta dari Jerman, China dan Singapura. Sementara itu, Izin Prinsip PMDN untuk sektor farmasi sebesar Rp 5,79 Triliun. Di luar itu, sepanjang Semester I 2015, tim pemasaran investasi BKPM juga mencatat adanya minat investasi USD 125 juta dari Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan Yordania. Sementara itu, realisasi investasi sektor kesehatan dan farmasi mencapai nilai Rp 260,12 Miliar untuk PMDN dan USD 19,83 juta untuk PMA.
Selain persoalan investasi bidang farmasi, Franky juga menjelaskan BKPM dan Kementerian Kesehatan menyepakati berkoordinasi melakukan penyederhanaan perizinan di bidang kesehatan, misalnya Izin Mendirikan Rumah Sakit. “Kami akan berkoordinasi agar dengan izin-izin lain tidak saling mempersyaratkan, namun tetap memenuhi standard akreditasi rumah sakit yang baik,” pungkas Franky.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Masalah Kemaritiman Internasional Dibahas Dalam Martec 2014

SURABAYA-Setelah menjadi tuan rumah terakhir penyelenggaran International Conference on Marine

Kredit Macet Pertanian Berpotensi Naik

MEDAN-Perbankan di Sumatera Utara diminta mengantisipasi naiknya kredit macet (non