Saat ini jumlah impornya sebanyak satu kontainer per bulan. Selainitu, produk-produk tersebut telah tersertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) karena terbuat dari kayu.
Produk-produk tersebut jugajuga telah dilengkapi dengan sertifikasi ‘food grade’dari Ministry of Foodand Drugs Safety Korea Selatan.
“Kerajinan tangan dari kayu dan produk-produk dapur/alat makan dari kayu juga memiliki prospek di Korea Selatan. Masyarakat Korea Selatan menggemari produk-produk tersebut,” kata Hartono.
Sandal Jepit
Tidak hanya limbah kayu sengon dan kerajinan dari kayu, kini Hartono tengah dalam proses mengimpor sandal jepit merek Indonesia ke Korea Selatan. “Sandal jepit yang bagi sebagian orang tidak menarik, ternyata juga menyimpan peluang ekspor. Di Korea Selatan, sandal jepit Indonesia mulai diminati,” ujar Hartono.
Hartono juga menjelaskan, produk lain yang memiliki nilai jual yang menjanjikan di pasar Korea adalah sedotan dari bambu yang ramah lingkungan.
Pesaing Indonesia adalah Filipina dan Vietnam. Namun,dengan kualitas dan konsistensi kualitas dan kontinuitas pasokan, produk asal Indonesia menjadi lebih berdaya saing.
Konsumen Korea sangat berminat dengan produk-produk ekspor Indonesia.
Inakor. Co.Ltd adalah perusahaan eksportir dan importir yang didirikan diaspora Indonesia pada September 2018. Inakor juga aktif mengikuti pameran perdagangan yang difasilitasi Kementerian Perdagangan seperti Cafeshow, Seoul Food, Entech, dan sebagainya.
Sementara itu, Kepala ITPC BusanDewi menyampaikan, pihaknya berkomitmen membantu para importir di Korea Selatan yang berminat dengan produk-produk dari Indonesia.
“ITPC Busan siap membantu para importir di Korea Selatan untuk memasarkan produk-produk Indonesia ke Korea Selatan,”pungkas Dewi.