Jepang Bantu UKM Indonesia, Perkuat Daya Saing Ekspor

Thursday 27 Nov 2014, 3 : 01 pm
by

JAKARTA-Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus menginisiasi dan memperkuat produk berdaya saing global bagi Usaha Kecil Menengah (UKM). Kali ini, bersama Japan International Cooperation Agency (JICA), Ditjen PEN menghadirkan desainer asal negeri Sakura itu untuk mengajari pelaku UKM untuk belajar desain produk agar kualitas produknya makin menarik dan berdaya saing tinggi.

Desainer ternama Jepang Yoshinobu Tanaka akan hadir dalam seminar bertajuk ”Diversity Drives Innovation” di Jakarta, Kamis (27/11).

Konsultan JICA itu akan membimbing para pengusaha UKM bersama Ketua Program Studi Desain Produk Institut Teknologi Bandung (ITB), Andar Bagus Sriwarno, dan Bayu Edward desainer ternama di Indonesia.

Direktur Pengembangan Produk Ekspor Ditjen PEN Kemendag Sulistyawati menuturkan Kemendag mengedepankan program pelayanan pro-pengusaha kecil seperti ini guna memperkuat produk-produk berdaya saing global dan berkualitas ekspor. “Ditjen PEN memperkuat pelayanan pro-pengusaha kecil, UKM, ini melalui Pembangunan Database Desainer, Design Facilitation Service (DFS) dan Designer Dispatch Service (DDS),” ujar Sulis.

Program DDS merupakan fasilitas pendampingan oleh para desainer Indonesia kepada UKM ekspor dalam pengembangan desain produk sehingga menghasilkan prototype/purwarupa produk ekspor yang memenuhi standar kualitas ekspor. Selain itu, satu hal yang juga penting bahwa desain produk berkualitas ekspor itu tetap memiliki unsur Indonesia dan kearifan lokal dari daerah produksi produk tersebut. “Pendampingan dilaksanakan di lokasi workshop UKM ekspor yang difasilitasi,” tambah Sulis.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu desain produk UKM, mempromosikan desainer dan UKM, memenuhi kebutuhan UKM terhadap pengembangan produk berorientasi ekspor, serta memfasilitasi alih pengetahuan dari desainer yang berpengalaman kepada desainer lokal/daerah. Pilot project program DDS dilaksanakan di Cirebon pada bulan November 2012 yang merupakan kerja sama antara Ditjen PEN dengan JICA, untuk produk furnitur rotan dengan tujuan mempromosikan industri rotan Indonesia. Pada tahun 2013, program DDS dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan di Sukoharjo dan Yogyakarta untuk produk furnitur, rotan, dan bambu. Produk purwarupa hasil dari program DDS tahun 2013 ini dipamerkan di pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2013. Pada tahun 2014, program DDS kembali dilaksanakan sebanyak 13 kegiatan di 11 daerah. Hasil dari program DDS 2014 telah dipamerkan di TEI 2014. “Perusahaan yang memiliki desain produk yang berkualitas lebih berpeluang memenangkan persaingan pasar,” ujar Sulis.

Salah satu contoh UKM yang berhasil meningkatkan ekspor setelah mengikuti program DDS adalah CV. Aksen yang berlokasi di Cirebon.

Seminar dilakukan secara intensif dan interaktif agar peserta mendapatkan pengetahuan dari desainer produk asal Jepang itu. Sehingga diharapkan, pelaku UKM itu mempunyai teknik dan kemampuan yang unggul di bidang desain produk. Kreativitas dan inovasi dalam memadukan unsur lokal dan modern diharapkan tercipta desain produk berkualitas global dengan karakter lokalitas yang kuat. “Dengan kearifan lokal dan keanekaragaman budaya yang kita miliki, saya berharap tercipta produk dengan karakteristik yang kuat. Ini sesuai visi Trisakti, berkepribadian dalam kebudayaan,” ujar Sulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

IPCM Raih Pendapatan Usaha Bulan Januari Rp 58 Miliar

JAKARTA- PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mencatat pendapatan usaha
Fredd Tedja-MAMI

Pilih Reksa Dana atau SBN

Oleh:Freddy Tedja Setelah sempat bergerak sangat fluktuatif di bulan Agustus