JK: Bandara Kita Tak Boleh Kalah dari Singapura dan Malaysia

Monday 18 May 2015, 9 : 26 pm
by
Ilustrasi

BANJARMASIN-Pembangunan bandara saat ini harus dibuat lebih baik dan modern. Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, dimana bandara dibangun dengan bergaya arsitektur budaya lokal. Wakil Prsiden (Wapres) Jusuf Kalla mengakui memiliki suatu fasilitas umum bergaya lokal memang penting tapi tidak efisien.

“Soetta tidak efisien karena dipaksakan. Kita buat bandara dengan modern dan simpel,” ujar Wapres ketika memberikan sambutan pada Groundbreaking Pengembangan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin, Senin (18/5).

Hadir pada groundbreaking pengembangan bandara Syamsudin Noor ini antara lain Menteri Perhubungan Ignasius Jonan,  Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin, dan Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Soetomo.

Bandara memiliki dua fungsi, yakni sebagai pintu masuk ke suatu daerah, dimana penumpang yang baru tiba ingin cepat keluar dari bandara sehingga bandara harus didesain dengan baik.

Fungsi lainnya adalah menjadi tempat menunggu bagi yang akan bepergian, sehingga diperlukan banyak tempat makan dan minum, serta tempat belanja.

“Tidak menyenangkan cuma duduk termenung,” kata Wapres.

Saat ini hampir semua bandara sudah seperti mal untuk mengurangi kebosanan penumpang menunggu keberangkatan, sehingga menjadi lahan bisnis dan parameternya mahal. Di Singapura misalnya, barang-barang yang dijual di bandara itu harganya mahal.

Di Banjarmasin, di bandara dapat menjual batu akik, intan, permata, dan yang lain-lain.

“Itu lebih mudah dibanding oleh-oleh makanan Banjarmasin. Ini bagian tingkatkan ekonomi masyarakat,” ucap Wapres.

Untuk itu, Wapres mengingatkan pentingnya bandara agar dioperasikan secara aman dan nyaman. Kalau bandara tidak aman sangat merugikan suatu negara, karena setiap terjadi kejadian yang menunjukkan ketidakamanan di bandara atau hubungan udara selalu menjadi isu internasional.

Berbeda dengan kecelakaan bus, seandainya menelan korban yang meninggal 20 orang atau berapapun tentu menjadi berita sedih tapi cuma akan diceritakan satu dua hari saja. Tapi jika terjadi kecelakaan pesawat dan menyebabkan 20 orang meninggal, dapat diperbincangkan masyarakat hingga 2 bulan, seperti yang terjadi pada musibah AirAsia.

Oleh karenanya, Wapres mengingatkan bahwa kecelakaan di udara mendapat perhatian jauh lebih besar dibanding transportasi lainnya. Memang, kata Wapres, udara itu luas tapi tidak boleh ada kesalahan sedikit pun.

“Pengoperasian udara di bandara butuh orang profesional dan juga memberi kenyamanan,” tegas Wapres.

Bandara juga merupakan pintu gerbang suatu daerah atau kota. Apabila bandara Syamsudin Noor tidak nyaman atau kotor, maka imej pendatang untuk kota Banjarmasin adalah kotor. Oleh karenanya, bandara di mana pun selalu menjadi imej. Untuk itu Wapres mengharapkan pembangunan pengembangan bandara Syamsudin Noor dapat dilaksanakan kurang lebih 2 tahun.

“Harus dibangun dengan baik, simpel, dan modern,” ucap Wapres.

Bandara di Makassar adalah contoh bandara yang dibangun dengan gaya modern, karena 90 persen yang melalui bandara ini adalah orang lokal, sehingga tidak perlu dibangun seperti rumah adat. Jika mereka ingin melihat rumah adat, mereka dapat ke pedalaman.

“Ini lebih efisien dan gampang dipelihara, gampang bila dirubah-rubah,” pesan Wapres.

Wapres menggarisbawahi tentang hal penting yang harus dicermati setiap membangun bandara karena memiliki dampak ekonomi, bisnis lokal, kesatuan, dan pintu gerbang daerah. Tentu, kata Wapres, kita menyambut gembira pembangunan bandara ini karena memberikan dampak baik bagi bangsa, dan pembangunan transportasi mempunyai dampak multiplier.

“Begitu dibangun membutuhkan sarana dan prasarana lain, sehingga ada perputaran. Kita tak boleh kalah dari Singapura dan Malaysia,” ucap Wapres.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Masa Bodoh Dengan Tantangan LBP

Oleh: Uchok Sky Khadafi Tantangan debat soal utang negara dari

Kinerja BKSL Berbalik Catatkan Rugi Bersih Rp608,78 Miliar

JAKARTA-Kinerja keuangan PT Sentul City Tbk (BKSL) sepanjang 2020 berbalik