JK: Kita Siap Tumbuh 7%

Wednesday 5 Nov 2014, 7 : 56 pm
by

JAKARTA-Pemerintahan optimis dengan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan. Diperkirakan, ekonomi Indonesia mampu tumbuh hingga 8 persen. Optimisme tersebut lahir dari banyaknya potensi kekayaan Indonesia yang belum dimaksimalkan untuk mendorong perekonomian nasional. “Justru buat kita lebih mudah mencapai pertumbuhan 7-8 persen dibanding negara lain. Karena potensi kita banyak yang belum tergarap,” ungkap Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla (JK) saat pembukaan Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2014, Jakarta, Rabu (5/11).

JK mengaku banyak pihak yang pesimis dengan negeri ini karena begitu banyaknya  masalah. “Tetapi tanpa banyak infrastruktur yang dibangun, jalan yang agak rusak, dan pendidikan yang baru tumbuh, ekonomi kita bisa tumbuh 5,5 persen. Jadi hanya dengan sedikit saja perbaikan bisa sampai 7 persen,” ujarnya.

Dengan demikian katanya, pertumbuhan ekonomi 7 persen akan lebih mudah dicapai dibanding negara lain. “Mari kita tumbuh 7-8 persen, sekarang saatnya kita bersama-sama melaksanakannya, asal just do it,” katanya.

Pembangunan infrastruktur, jelas dia merupakan yang sangat penting. Jalan, listrik, pelabuhan, bandara akan sangat memperngaruhi kehidupan ekonomi suatu negara. “Semua adalah prioritas, sehingga terbukanya ruang kesempatan pembangunan harus kita sikapi dengan optimisme karena banyak yang kita bisa lakukan,” ucap Wapres.

Pemerintah berkomitmen untuk memberikan kesempatan pelaksanaan program pembangunan infrastuktur yang layak  secara bisnis akan diserahkan kepada swasta, sedangkan untuk program pembangunan infrastruktur yang tidak layak secara ekonomi tapi diperlukan akan menjadi tugas pemerintah sehingga pembangunan infrastruktur akan menjadi merata di seluruh wilayah indonesia. “Pembangunan bendungan dan jalan desa  misalnya, akan menjadi tanggungan pemerintah,” jelasnya.

Wapres menjelaskan begitu tingginya kebutuhan akan listrik saat ini. Lima tahun yang lalu, kita perlu listrik 10 ribu MW, walau belum tuntas, tetapi kini hampir selesai. “Kita membutuhkan 35.000 MW dlm 5 thn, 7.000 MW pertahun. Sehingga pembangunan listrik merupakan prioritas utama,” ujar Wapres.

Dalam minggu ini, kata Wapres, ia menerima kesanggupan beberapa lembaga internasional seperti Islamic Development Bank, World Bank untuk menguncurkan dana untuk infrastruktur, khususnya pembangunan pembangkit lsitrik.

Wapres mengingatkan bahwa waktu investasi terbaik adalah saat ekonomi turun atau melemah, karena harga-harga material dan komponen sedang turun dan pemerintah menjamin siap membayar. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan percepatan dalam memproses izin, tapi jika izin tidak segera dilaksanakan dalam 1 tahun izin akan dicabut. “Itulah sebabnya tantangan ini bukan untuk diseminarkan tapi direalisasikan,” kata Wapres.

Wapres memberi contoh bahwa dirinya yang juga pengusaha pernah membangun pembangkit listrik di daerah konflik di Poso. Intinya, kita harus bertekad untuk membangun negeri ini demi kemajuan bangsa.

Bahkan lanjut Wapres, teknologi yang digunakan semuanya dari dalam negeri. “Jangan pernah ragu dengan keahlian anda semua” ucap Wapres. Ia mengingatkan bahwa setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi 1 persen memerlukan energy 1,5 persen.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

pasar modal

Potensi Return Investasi di Pasar Modal Domestik Menjanjikan

MEDAN-Pertumbuhan pasar modal Indonesia yang atraktif setiap tahunnya semakin menarik

Presiden Perintahkan Kapolri dan Panglima TNI Jaga Keamanan Selama Ramadhan

JAKARTA-Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia