Jokowi Berhasil Diprovokasi Koruptor

Friday 4 Sep 2015, 6 : 46 pm
by

JAKARTA-Pencopotan Komjen Budi Waseso dari jabatan Kabareskrim Polri memberi sinyal ke publik bahwa istana tidak steril dari koruptor.  Saking kuatnya pengaruh koruptor ini, orang sekaliber Presiden Joko Widodo pun  berhasil diprovokasi. “Istana sarang mafia koruptor,” ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/9).

Menurut Neta,  aksi pencopotan Buwas ini telah membuat konflik segi empat. Keempat pihak yang terlibat dalam konflik ini, yakni antara Polri dengan elit penguasa, antara Polri dengan koruptor, antara Polri dengan konglomerat hitam, dan konflik di internal Polri. Akibatnya,  penunjukan pengganti Buwas pun menjadi alot dan diwarnai tarik menarik antar kepentingan pihak-pihak  yang berkonflik.  “Dengan dipilihnya Komjen Anang Iskandar sebagai Kabareskrim, kami berharap, konflik mereda, meski para koruptor menjadi besar kepala karena merasa bisa menjatuhkan Kabareskrim Buwas,” urainya.

Dia berharap, kasus-kasus korupsi yang sudah dibongkar Buwas bisa dituntaskan Anang agar Polri tidak dilecehkan para koruptor.

Neta mengatakan tantangan terberat bagi Anang adalah menanggung beban psikologis dan traumatis pasca kasus Buwas. “Bagaimana pun Anang tentunya akan berpikir dua kali untuk bersikap agresif menangani atau melanjutkan kasus korupsi yang sudah dibongkar Buwas. Sebab, Anang pasti takut “dibuwaskan” oleh elit penguasa yang sudah diperalat koruptor,” urainya.

Artinya publik sulit mengharapkan kasus-kasus korupsi yang sudah dibongkar Buwas akan berlanjut penyidikannya hingga ke pengadilan. Traumatik yang ditanggung Anang diperkirakan akan membuat kasus korupsi itu “ditiarapkan”. “Tentunya hal ini akan membuat koruptor merasa menang dan makin besar kepala,” tegasnya.

Lebih lanjut, Neta mengatakan mandegnya penanganan korupsi ini juga akibat pernyataan Menkopolhukam, Luhut Pandjaitan. Sebelumnya, Luhut mengatakan, dalam membongkar kasus korupsi, Buwas sudah menimbulkan kegaduhan yang berdampak pada rusaknya perkembangan ekonomi. “Pernyataan Menkopolhukan ini tentulah sangat salah kaprah dan membuat aparat kepolisian menjadi takut dlm menangani kasus korupsi,” kritiknya.

Bersamaan dengan dimutasinya Buwas, sejumlah Kapolda dan pejabat tinggi Polri ikut dimutasi. Namun dari sejumlah mutasi itu, ada dua hal yang menarik dalam mutasi kali ini. Pertama “dibersihkannya” orang-orang Sutarman (mantan Kapolri). Kedua, masuknya teman dekat Jokowi memegang jabatan strategis, yakni Brigjen Bambang Waskita yang menjadi Dirkrimsus. “Selama ini Dirkrimsus Brigjen Viktor Simanjuntak menjadi ujung tombak Buwas dalam mengungkap kasus2 korupsi, seperti kasus TPPI, kasus Pertamina Foundation, kasus Pelindo II dll,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BKPM

Thomas Lembong: Tim Sukses Prabowo-Gibran Dalam Kondisi Parah

JAKARTA–Co-kapten Timnas Amin (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) Thomas Trikasih Lembong atau

XL Tawarkan Beasiswa Belajar ke Malaysia

JAKARTA-PT. XL Axiata Tbk (XL) komitmen memajukan dunia pendidikan di