JAKARTA-Rakyat diminta berani menagih janji capres Jokowi jika terpilih menjadi Presiden pada Pilpres 9 Juli 2014 mendatang. Alasannya, kondisi mental bangsa ini sangat memprihatinkan. “Karena itu kita harus optimis dan berprasangka baik-(khusnuzdon) pada Jokowi terhadap revolusi mental yang akan dilakukannya,” kata Pengamat psikologi politik Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk, (16/05/2014) .
Menurut Hamdi, setiap perubahan radikal pasti ada resistensi dan tantangan yang besar, maka Jokowi diharapkan berani membuat perubahan besar dan fundamental untuk bangsa yang besar. “Jadi, memang harus ada yang memulai dan ini merupakan pekerjaan rumah (PR) besar Jokowi jika terpilih menjadi presiden,” tambah Hamdi lagi.
Konkretnya, kata Hamdi, langkah Jokowi itu nantinya juga bisa dilihat dalam memilih cawapres, pembentukan cabinet dan seterusnya. “Kalau mereka itu mampu mereform dan melakukan revolusi mental, maka ada harapan bangsa ini akan lebih baik, namun tak bisa hanya diserahkan ke Jokowi, tapi juga pembantunya,” ujarnya.
Menurut Guru Besar Fakultas Psikologi UI ini, istilah revolusi mental ini sudah pernah diungkapkan oleh pendiri bangsa ini. Tujuan sama, sebagai negara yang mandiri, keluar dari mental penjajah, hipokrit, malas, percaya tahayyul dan seterusnya. “Jadi, kita harus menjadi bangsa yang optimistis, berprestasi, maju, pantang menyerah dan sebagainya,” pungkasnya. (ek)