Jokowi: Kampung-Kampung Kita Bisa Dimodifikasi Jadi Pusat Ekonomi Rakyat

Sunday 24 Nov 2019, 7 : 19 pm
by
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara, Menlu, dan Dubes RI di Seoul, menikmati kopi di salah satu kafe saat mengunjungi Gamcheon Culture Village, di Busan, Minggu (24/11)

BUSAN-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekagumannya atas keindahan desa budaya di Busan, Gamcheon Culture Village. Kampung yang awalnya kumuh lalu disulap menjadi kampung yang indah dan modern.

Preiden Jokowi mengatakan kampung-kampung yang ada di Indonesia pun bisa dimodifikasi untuk dikembangkan menjadi pusat kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Ya, ini, apa, sore-sore saya jalan diajak Pak Dubes dengan Ibu Menteri Luar Negeri melihat Kampung Gamcheon. Ini kampung yang sebelumnya kumuh. Kemudian, dilakukan penataan, pengecatan, tetapi juga, apa kegiatan pemberdayaannya diisi,” kata Presiden usai menikmati hidangan di salah satu kafe di Gamcheon Culture Village.

Presiden mengatakan, design kampung budaya di Busan ini sangat bagus. Di sini pengunjung bisa membeli apa saja dengan harga terjangkau.

“Ada kafe di sini, bisa minum kopi, tapi murah. Kemudian, juga makanan-makanan yang memang dikemas dengan sangat bagus, diberikan brand. Ya penyajiannya sangat baik, tapi murah,” ujarnya.

Presiden menjelaskan, pola yang dikembangkan desa budaya di Busan ini ditiru dengan modifikasi-modifikasi yang dibuat. Tetapi yang paling penting, sambung Presiden, ada perbaikan kampung kemudian diisi kegiatan pemberdayaan ekonomi kreatif untuk masyarakat.

“Saya kira kampung-kampung kita di desa kita mampu membangun seperti ini. Bukan sesuatu yang sulit,” ucap Presiden.

Perbanyak Tempat

Presiden Jokowi mengaku, kampung-kampung di Indonesia sangat potensial dikembangkan menjadi desa budaya. Namun kendalannya soal penataan.

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana melayani permintaan foto dari pengunjung Gamcheon Culture Village, di Busan, Korsel, Minggu (24/11) sore. (

Beberapa tempat di Yogya, Malang, Jakarta dan Semarang sebenarnya juga ada. Tetapi, penataannya tidak mudah.

“Yang membedakan, kalau di sini, penataan kampung, pemberdayaan ekonominya menjadi wisata, menjadi kawasan wisata sehingga bercampur aduk dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Sehingga ini sebuah contoh yang sangat baik,” kata Presiden.

Presiden menilai, ide-ide seperti ini bisa memberikan inspirasi bagi kepala daerah, bagi kampung-kampung, bagi desa-desa, bahwa dari yang sebelumnya kumuh tidak tertata, kemudian bisa ditata dan bisa mendatangkan peningkatan ekonomi masyarakat.

Ia menyampaikan, ada beberapa contoh yang bisa dilakukan seperti di Klaten, Yogya, Gunungkidul, meskipun dengan versi berbeda-beda.

Saat mengikuti agenda tersebut, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana berkeliling melihat suasana dan mencicipi minuman dan makanan ringan di salah satu kafe tersebut. Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut Menlu Retno Marsudi, Dubes RI untuk Republik Korea Umar Hadi, dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tunda Bentuk Densus Tipikor, Presiden Jokowi Tuai Pujian

JAKARTA-Keputusan Presiden Joko Widodo menunda atau menghentikan pembahasan Pembentukan Densus

Kemenperin Apresiasi Kontribusi AMMDes Tekan Penyebaran Covid-19

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung penuh upaya perusahaan industri yang melakukan