Jokowi: Prospek Warung Kopi Indonesia Besar Sekali

Monday 11 Feb 2019, 2 : 49 am
by
Presiden Jokowi mencium aroma kopi yang disajikan dalam pembukaan Festival Terampil 2019, di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (9/2)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, bahwa prospek warung kopi Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri besar sekali. Produk warung kopi Indonesia menurutnya tidak kalah dengan brand-brand asing.

“Harga, saya nyoba, di sana Rp60.000. Rasa persis sama, saya beli di Tuku Cafe, persis sama. Harganya (di Tuku Cafe) berapa? Rp18.000. Pilih mana? Itu masih lagi, masih ada yang lebih murah lagi di Tulungagung, harganya Rp4.000,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada calon Barista yang mengikuti Kelas Kopi pada Festival Terampil 2019, di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (9/2) siang.

Presiden Jokowi meyakini, harga jelas bisa bersaing, hanya urusan kualitas ini betul-betul semuanya harus menjaga. Karenanya, dia menyarankan agar kualitasnya bisa konsisten sama, meskipun kopinya yang dipilih dari Papua,  Sumatra, Jawa, atau Sulawesi semuanya memiliki.

“Pilih, kalau sudah dalam negeri digarap bareng-bareng, baru masuk ke pasar internasional,” tutur Presien.

Menurut Presiden, sekarang ini pertumbuhan atau growth untuk warung-warung kopi, konsumsi kopi di dunia naiknya tinggi sekali, hampir 20%.

“Artinya apa? Peluang itu terbuka lebar, Bapak/Ibu bisa pergunakan peluang ini untuk menjadi barista, setelah itu memiliki warung-warung kopi sendiri, setelah itu buka di negara-negara lain,” ujar Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menaker Terbitkan Aturan Baru Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran JHT

JAKARTA-Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker)

Perlu Langkah Strategis Guna Jaga Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA-Pasca tertekannya rupiah, ada potensi ekonomi bakal terganggu. Karena itu,