Jokowi: Saya Ingin Yang Mayoritas Lindungi Minoritas, Yang Minoritas Hormati Mayoritas

Friday 11 Nov 2016, 9 : 10 pm
by
Presiden Jokowi melakukan inspeksi pasukan di Markas Komando Marinir, Cilandak, Jakarta, Jumat (11/11)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo menginginkan kelompok yang mayoritas di negara ini melindungi yang minoritas. Demikian juga sebaliknya, yang minoritas harus menghormati kelompok mayoritas. “Saling melindungi, saling menghargai, saling menghormati. Inilah yang kita harapkan,” kata Presiden Jokowi usai mengunjungi Markas Komando (Mako) Marinir, di Cilandak, Jakarta, Jumat (11/11).

“Dengan saling melindungi, saling menghargai, saling menghormati, saya meyakini kebersamaan, kesejukan, dan  pergaulan sehari-hari itu akan ditemukan di Negara kita. Saya berharap Negara kita tertib, dan damai. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden mengaku kunjungannya ke Mako Marinir dalam kapasitasnya sebagai panglima tertinggi. “Apalagi, saya memang belum pernah mengunjungi prajurit-prajurit,” terangnya.

Selain itu, kunjungan Kepala Negara ini guna memastikan semuanya loyal pada Negara, setia kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebhinekaan Indonesia. “Kalau sudah bertemu dan dekat seperti ini bisa kita rasakan, prajurit kita siap, membuktikan. Itu saja,” ungkap Presiden Jokowi.

Presiden mengaku sangat bangga bahwa Korps Marinir, yang berjumlah 31.000 prajurit adalah sebuah kekuatan yang besar. Kekuatan ini terdiri dari brigadir infanteri Resimen Artileri Marinir (Menartmar), Resimen Kavaleri Marinir (Menkavmar), Resimen Bantuan Tempur, dan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka).

Seperti yang telah disampaikan dalam arahannya, Presiden menekankan bahwa hanya satu pegangan bagi setiap prajurit  korps marinir, yaitu kebanggaan dan harga diri sebagai seorang prajurit. “Oleh sebab itu dalam menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu,  persatuan dan kesatuan kita, yang ingin mengganggu Pancasila, yang ingin mengganggu kebhinekaan kita, saya sampaikan bahwa prajurit korps marinir selalu menjadi perekat kemajemukan, perekat kebhinekaan, dan pantang menyerah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republika Indonesia,” pungkas Presiden.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Butuh ‘Trust’ Demi Keberhasilan Tax Amnesty

SOLO-Pemerintah hanya membutuhkan trust (kepercayaan) dari masyarakat sebagai syarat keberhasilan

Empat Langkah Strategis Pengendalian Inflasi di Jakarta

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) bersama perbankan memberikan layanan penukaran uang pecahan