Jokowi: Saya Mantan Pengusaha, Ngerti Permainan Pedagang

Monday 28 Sep 2015, 6 : 34 pm
by

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengaku selalu memantau harga beras yang beredar di pasaran. Langkah ini dilakukan guna memastikan harga beras tidak dipermainkan oleh pihak tertentu di lapangan. “Saya melihat di pasar, secara harian itu selalu saya lihat, beras turun atau naik atau tetap, karena saya harus melakukan sesuatu,” kata Presiden Jokowi ketika menjamu makan siang para pengusaha penggilingan padi, pengusaha beras dan pedagang beras, se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) di Istana Negara, Jakarta,  Senin (28/9).

Presiden Jokowi meminta para pengusaha bekerja dengan baik. Sebagai mantan pengusaha, Presiden mengaku sudah memahami permainan pedagang. “Dan sudah memahami pula apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi permainan para pedagang. Saya tidak ingin merugikan bapak dan ibu. Kita bekerja bersama untuk kebaikan negara, kebaikan Rakyat dan kebaikan kita semua,” kata Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden meminta para pedagang dan pengusaha penggilingan padi untuk mendukung program pemerintah  mewujudkan kemandirian pangan. “Saya selalu memantau langsung harga pasar, baik laporan dari para menteri maupun BULOG. Kalau sulit kendalikan, kita jalankan operasi pasar atau cari cara yang lain,” tuturnya.

Selain itu, Presiden juga mengajak pedagang mengantisipasi melimpahnya produksi beras pada tahun-tahun mendatang.  Terlebih lagi setelah setelah Presiden  menghadiri panen padi di Karawang yang dapat menghasilkan 13,4 ton setiap hektarnya.”Menghadapi meningkatnya produksi beras, kita harus bersiap-siap, karena petani, penggiling, penjual harus untung, tapi masyarakat juga harus merasa diuntungkan. Tidak ada satu pihak yang tak diuntungkan, dan tidak ada satu pihak yang dirugikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan keprihatinan terhadap stok beras nasional yang sangat kecil  dibanding negara lain. “Ada yang tahu cadangan beras kita ada betapa? China memiliki stok beras sekitar 40 juta ton. Filipina  memiliki stok beras 2,5 juta ton, padahal penduduknya 90 juta,” ungkap Presiden Jokowi seraya berharap, Perum BULOG paling tidak stoknya di atas 10 juta ton.

Untuk itu, Presiden meminta agar para pertani terus berproduksi. “Di Karawang kemarin saya lihat 1 hektare bisa dihitung 13,4 ton. Mungkin faktanya bisa 10,7 per hektare,” kata Jokowi.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan hingga saat ini belum memutuskan untuk impor beras. Mentan mengklaim di atas kertas, produksi beras masih akan bertambah dengan panen sebanyak 15 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 9 juta ton beras di 6 provinsi penghasil utama beras. Keenam daerah tersebut yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Medan (Sumatera Utara), Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan masih ada panen. “Enam daerah tersebut diperkirakan panen sampai Desember  yang akan menghasilkan 15 juta ton (GKG),” katanya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Per Hari Ini, Harga Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Plus Turun Rp 200

JAKARTA-PT Pertamina (Persero) menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Umum

Stok Bahan Pokok untuk Natal & Tahun Baru Aman Terkendali

JAKARTA-Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa ketersediaan bahan