Jumlah ULN Meroket, Mencapai Rp 3.426,73 Triliun

Sunday 19 Oct 2014, 12 : 22 pm
by

JAKARTA-Laju pertumbuhan utang luar negeri (ULN) Indonesia semakin meroket. Berdasarkan data Departemen Statistik Bank Indonesia (BI), ULN Indonesia pada akhir Agustus 2014 tercatat sebesar USD290,4 miliaratau setara dengan Rp3.426,72 triliun jika mengacu kurs Rp11.800 per dollar Amerika Serikat (AS). Angka ini, tumbuh 11,2 persen dibandingkan dengan posisi Agustus 2013.

Posisi ULN pada akhir Agustus 2014 tersebut terdiri dari ULN sektor publik sebesar USD134,2 miliar (46,2% dari total ULN) dan ULN sektor swasta USD156,2 miliar (53,8% dari total ULN). “Dengan perkembangan ini, pertumbuhan tahunan ULN pada Agustus 2014 tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Juli 2014 sebesar 10,2% (yoy), melanjutkan tren pertumbuhan yang terus meningkat sejak Desember 2013. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya, ULN Agustus 2014 turun 0,2%,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Jakarta, Minggu (19/10)

Menurutnya, kenaikan pertumbuhan ULN pada Agustus 2014 dipengaruhi pertumbuhan ULN sektor publik yang meningkat. ULN sektor publik tumbuh 9,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 6,8% (yoy), terutama dipengaruhi peningkatan kepemilikan surat utang Pemerintah oleh asing. Sementara itu, ULN sektor swasta tumbuh 12,2% (yoy), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 13,2% (yoy).

Berdasarkan jangka waktu asal, jelasnya peningkatan pertumbuhan posisi ULN terjadi pada ULN jangka panjang. ULN berjangka panjang pada Agustus 2014 tumbuh 11,0% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Juli 2014 yang sebesar 9,8% (yoy). Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 11,7% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 12,2% (yoy). Pada Agustus 2014, ULN berjangka panjang tercatat sebesar USD241,0 miliar, atau mencapai 83,0% dari total ULN. “Dari jumlah tersebut, ULN berjangka panjang sektor publik mencapai USD128,4 miliar atau 95,7% dari total ULN sektor publik dan ULN berjangka panjang sektor swasta tercatat USD112,6 miliar atau 72,1% dari total ULN swasta,” urainya.

Dia menjelaskan perlambatan ULN sektor swasta pada Agustus 2014 terutama didorong oleh melambatnya pertumbuhan ULN beberapa sektor utama debitor ULN. Posisi ULN pada akhir Agustus 2014 terutama terpusat pada sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, dan listrik, gas & air bersih (pangsa 78,4% terhadap total ULN swasta). Pertumbuhan ULN ke empat sektor tersebut pada Agustus 2014 masing-masing sebesar 27,2% (yoy), 12,8% (yoy), 0,1% (yoy), dan 3,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Juli 2014 masing-masing sebesar 28,5% (yoy), 14,2% (yoy), 2,7% (yoy), dan 4,5% (yoy). “BI akan tetap memantau perkembangan ULN dan memperkuat kebijakan pengelolaan ULN, khususnya ULN swasta. Hal ini dimaksudkan agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bank OCBC NISP Membukukan Kenaikan Aset 21% (YoY)

JAKARTA-Bank OCBC NISP melanjutkan tren positif pada laporan kinerja keuangan

Startup MSMB Binaan Kemenperin Raih Award di Hannover Messe

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan apresiasi kepada PT.Mitra Sejahtera Membangun Bangsa