Meski begitu, lanjut Kartika, siapa yang akan menjadi pendamping Jokowi, hingga kini belum diputuskan. Melanjutkan pernyataannya Sindhu mengatakan, Rizal Ramli dapat melengkapi kemampuan Jokowi.
Dikatakannya, selain kemampuan dalam bidang ekonomi, Rizal Ramli juga memiliki rekam jejak yang baik. Selama ini dengan berbagai jabatan yang pernah diemban, ekonom lulusan Boston University itu tak memiliki catatan terkait kasus apapun. Selain itu, Rizal Ramli bukanlah tokoh yang berasal dari partai. “Untuk menyelamatkan bangsa ini sebaiknya calon wakil presiden berasal dari tokoh non-partai karena Kita tahu politik transaksional saat ini sangat kental,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal yang menyatakan Rizal Ramli memiliki kemampuan untuk menjadi cawapres. Dikatakan Said, presiden dan wakil presiden terpilih nantinya tidak hanya memimpin Indonesia, tetapi juga harus mampu menguasai ekonomi makro terutama dalam dunia internasional. “Rizal Ramli memiliki kemampuan itu. Beliau mantan birokrat yang pernah menjadi Menteri Keuangan, Menko Perekonomian, Kepala Bulog dan saat ini menjadi penasihat PBB,” paparnya.
Sementara itu peneliti senior dari Lingkar Survei Perjuangan (LSP) I Gede Aradea Permadi Sandra berpendapat, Jokowi dipastikan bakal kalah telak dan ditinggalkan oleh para pendukungnya dalam Pilpres mendatang kalau berpasangan dengan figur cawapres yang merupakan anasir KKN, bagian dari masalah, dan usianya jauh lebih tua dari Jokowi sendiri.