Kasus KH. Umar Basri Berpotensi Timbulkan Friksi Sosial

Monday 29 Jan 2018, 12 : 11 am
Penganiayaan terhadap pengasuh pondok pesantren Al Hidayah di Cicalengka Kabupaten Bandung, KH Umar Basri

Hal itu menunjukkan bahwa fenomena pengajaran keagamaan yang mengarah pada eksklusivisme dan ekstrimisme dengan kekerasan adalah riil adanya dan nyata-nyata telah mengakibatkan jatuhnya korban.

Pengajaran agama yang dilakukan dengan hasutan, syiar kebencian terhadap identitas keagamaan yang berbeda, dan disertai dengan provokasi yang mengarahkan kepada penggunaan kekerasan dalam menegakkan pemahaman keagamaan.

Tapi, sekali lagi dia berharap kasus ini mendapatkan perhatian serius dari Kemenag RI dan Kemendagri karena nyata-nyata berpotensi merusak tertib sosial (social order) dan merusak sendi-sendi kehidupan damai bersama dalam kebinekaan (peaceful co-existence).

Terakhir, kelompok-kelompok masyarakat hendaknya membangun imunitas sosial untuk tidak mudah terinfiltrasi oleh ideologi dan paham-paham keagamaan inklusif yang mendorong penolakan atau resistensi pada identitas dan paham keagamaan yang berbeda dan beragam.

“Juga jangan sampai terpancing untuk melakukan tindakan-tindakan melawan hukum setelah terjadinya penganiyaan yang menimpa KH Umar Basri. Kita harus memercayakan penanganan kasus tersebut kepada negara melalui aparaturnya,” jelas Hendardi.

Dengan demikian kata Hendardi, masyarakat sipil cukup memberikan respons dengan terus menerus membangun pengajaran dan syiar keagamaan yang moderat, toleran dan progresif serta menolak segala wacana yang berupaya merusak harmoni sosial dan kedamaian dalam perbedaan. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Akan Hibahkan Kapal Pencuri Ikan Yang ‘Inkrah’ Untuk Nelayan

JAKARTA-Pemerintah berencana akan menghibahkan kapal-kapal pencuri ikan yang terlantar dan

Bank Jatim Bukukan Laba Bersih Rp743 Miliar

JAKARTA-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Tbk pada