KEIN: Kita Harus Mengencangkan Ikat Pinggang

Friday 15 Apr 2016, 4 : 40 pm
by
Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri menerima pengurus KEIN, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (15/4)

JAKARTA-Pemerintah Indonesia harus menggelorakan lagi program industrialisasi nasional. Pasalnya, Indonesia akan semakin tertinggal jika perlambatan ekonomi dunia tidak diimbangi dengan pengembangan industralisasi.

Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Soetrisno Bachir mengakui adanya kecenderungan penurunan industrialisasi di Indonesia. Karenanya, Indonesia tidak boleh hanya menjual bahan mentah. Untuk itu, KEIN mengajak masyarakat untuk menggelorakan industriliasasi ini, dengan cara mencintai produk Indonesia. “Dengan era global ini, banyak sekali produk-produk impor yang tidak bisa kita bendung lagi. Kita harus mencontoh negara yang nasionalismenya tinggi seperti Jepang dan China yang mereka mencintai produk produk dalam negeri,” kata Soetrisno usai diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (15/4).

Dia mengaku, bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi situasi sulit. Untuk itu, pemerintah dan segenenap elemen bangsa arus mengencangkan ikat pinggang. “Selain itu,  kita juga harus lebih cerdas di dalam menghadapi situasi-situasi yang berat ini,” ujarnya.

Senada dengan Sutrisno, Sekretaris KEIN Putri K. Wardhani menambahkan,   kondisi ekonomi dunia saat ini belum pulih, sehingga kemampuan Indonesia untuk mengekspor juga menurun.

Selama kuartal I-2016 ini, ekspor turun tetapi impornya naik. “Nah ini sebuah indikasi yang perlu kita sikapi bersama. Tadi kami sudah laporkan kepada Bapak Presiden bahwa kita ingin supaya melakukan subtitusi impor dengan penggunaan-penggunaan produk-produk dalam negeri.Tentu untuk produk-produk yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri sendiri,” katanya.

Terkait dengan keinginan Presiden Jokwi untuk mendapatkan pertumbuhan industri doubel digit, jelasnya, , KEIN telah memanggil para arsitektur industri Orde Baru untuk menggali berbagai potensi ekonomi yang ada. Intinya meniru pola-pola yang bagus yang dulu sudah dijalankan, dan tentunya mengintegrasikan dengan sistem-sistem baru sesuai dengan situasi kondisi saat ini. “Di situ beliau mengatakan bahwa apabila kita ingin menumbuhkembangkan industri kembali menjadi dobel digit maka peran dari pada perindustrian harus menjadi lokomotif terdepan bagi pertumbuhan ekonomi,” jelas Putri seraya menambahkan, yang lainnya keuangan, perdagangan dan lain-lain itu mensupport, sehingga kebijakan-kebijakan akan lebih kental mendukung pertumbuhan dari industri sendiri.

Menurut Sekretaris KEIN itu, setelah 15 tahun ini, bangsa Indonesia agak lengah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia maupun dunia kebetulan bagus, sehingga  kurang peka terhadap hal-hal yang pada akhirnya bisa menurunkan pertumbuhan dari sektor industri sendiri.

Putri menjelaskan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk berbenah diri. “Penduduk kita juga besar sekali 250 juta perlu penyerapan tenaga kerja yang besar, dan sektor yang dapat melakukan itu adalah sektor industri. Bapak Presiden mendukung arah dari input-input dari KEIN ini, dan menginginkan sekembalinya beliau dari kunjungan luar negeri untuk bertemu dengan kembali,” pungkas Putri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Avia Avian Siapkan Dana Rp1 Triliun untuk Buyback Saham di BEI

JAKARTA-Manajemen PT Avia Avian Tbk (AVIA) berencana melakukan buyback atau

Saksikan Fenomena Embun Upas, Puan Dorong Peningkatan Infrastruktur Kawasan Dieng

JAKARTA-Ketua DPR RI Puan Maharani berkunjung ke kawasan Dieng, Wonosobo,