Selain destinasi utama TN Komodo, diharapkan pemerintah Kabupaten Mabar mengembangkan destinasi yang ada di daratan Labuan Bajo.
Untuk itu pemerintah daerah dapat memanfaatkan daerah pariwisata yang sudah established, terutama yang sudah menjadi _hub_ seperti Kupang, Bali dan Lombok, untuk menarik wisatawan datang ke Labuan Bajo.
Menurut Plt.Kasubdit Pariwisata, Istasius Angger Anindito, indikator di tahun 2024 yang harus dicapai sektor pariwisata yang pertama adalah devisa.
“Saya mengharapkan pariwisata di NTT ada develop paket Tour dengan 3A yang baik supaya bisa menuju devisa yang ditargetkan, yaitu dari $1000 US Dollar per orang menjadi $1300 US Dollar per orang di tahun 2024, dimana itu adalah tahap awal yg ingin dicapai,” jelasnya
Plh.Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Fernandus, mengatakan Political Will di Manggarai Barat sudah sangat jelas dengan lahirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang mencantumkan pariwisata sebagai leading sektor.
“Ada 51 rencana Pemerintah Daerah Manggarai Barat, yaitu akan mengembangkan desa di Manggarai Barat menjadi desa wisata yang akan didorong kedepannya,” imbuhnya.
Sedangkan Kasubbid Strategi II Raymond Tirtoadi, menuturkan pembangunan infrastruktur Labuan Bajo menerapkan prinsip-prinsip pembangunan yang menerapkan kearifan lokal, green infrastruktur dan pariwisata berkelanjutan.
“Pembangunan infrastruktur destinasi Labuan Bajo berasal dari dana APBN dan Swasta, pemerintah dapat memanfaatkan fasilitas KPBU seusai dengan Perpres No.38 tahun 2015,” ujar Raymond.