Kemenperin Dukung Pengembangan Industri Kreatif

Wednesday 11 Sep 2013, 8 : 56 pm
by

BANDUNG- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) terus  berupaya untuk menumbuh-kembangkan kelompok usaha  di Industri Kreatif Games, Animasi dan Software.  Pengembangan industri kreatif ini diperlukan sebagai salah sumber penghasil devisa Negara. Hal itu disampaikan  Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin,  C. Triharso  dalam acara penganugerahan pemenang lomba Industry Creative Festival 2013 (INCREFEST) bertajuk “Indonesia, Ini Karyaku Kualitas Dunia” di Bandung, Rabu, (11/9).

Menurut Triharso, industri kreatif memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. “Di sejumlah negara, pendapatan industri digital kreatifnya bahkan bisa lebih besar dibanding dengan sektor manufaktur.” Menurut beliau lagi, industri kreatif di sejumlah negara dapat berkontribusi terhadap pendapatan negara karena kuatnya peran pemerintah dalam pengembangan industri. Untuk itu, Kemenperin akan terus mendorong kolaborasi lintas kementerian dan lintas lembaga untuk meningkatkan daya saing industri kreatif lokal dalam menghadapi ketatnya persaingan menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 mendatang.”Kemenperin akan merintis sinergi kebijakan dan program industri kreatif antar kementerian dan lembaga supaya nanti kita tidak jadi penonton saat MEA 2015. Sebenarnya mereka juga memiliki ambisi yang sama dalam mengembangkan industri kreatif, sekarang tinggal kita harmonisasikan saja,” jelasnya.

Triharso juga mengatakan bahwa INCREFEST 2013 merupakan salah satu upaya mendorong Industri Kreatif Games, Animasi dan Software. Acara tersebut diyakini sebagai langkah untuk menggali dan mengekspose potensi para pengembang ke arah yang lebih kreatif dan bermanfaat. “Kegiatan ini dilaksanakan untuk memotivasi para pengembang menghasilkan karya kreatif sehingga melalui karyanya tersebut akan mendapat kepercayaan dari para pemerhati industri kreatif, khususnya dan masyarakat luas secara umum dapat melihat bahwa produksi anak bangsa saat ini sudah semakin baik dan berkulitas,” paparnya.

Kompetisi yang digelar sejak Februari – September 2013 diikuti sebanyak peserta terdiri dari 7 peserta animasi, 7 peserta software. Adapun untuk kategori kompetisi animasi adalah Karya Animasi 2D/3D berupa Iklan Layanan Masyarakat atau Komersil, Film Animasi, Opening Movie, dan Closing Movie dengan durasi 3-5 Menit.

Sementara itu, untuk kategori kompetisi aplikasi Game, antara lain berupa stand alone game, Flash game, Client server game, Facebook game atau mobile game dalam bentuk Java game dan Android game. Sedangkan, kompetisi aplikasi Software Dekstop/Online/Embeded berupa Aplikasi Perkantoran, Aplikasi Jaringan, Aplikasi Tepat Guna, Embeded Software and Hardware atau Aplikasi Mobile Kesehatan, Aplikasi Mobile Gateway, dan Aplikasi Mobile Alert.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Langkah akuisisi oleh Grup Alfa tersebut melalui PT Cakrawala Mulia Prima

Grup Alfa Akuisisi Bank Sampoerna

JAKARTA-Jaringan ritel terbesar di Indonesia, Grup Alfa mengakuisisi saham milik

Hatta Rajasa Buka Rakernas PMKRI

JAKARTA-Menteri Perekonomian RI, Hatta Radjasa, dipastikan akan membuka kegiatan rapat